Warning !!

Peringatan!! Banyak mengandung artikel atau informasi untuk khusus DEWASA.
Informasi yang ada di sini bukan sebagai pengganti anjuran dan terapi yang diberikan oleh dokter atau ahli bidang bersangkutan, namun diharapkan dapat menambah pengetahuan Anda. Sebaiknya Anda tetap mengkonsultasikan masalah Anda dengan dokter keluarga Anda atau ahli bidang bersangkutan.

Bila Anda ingin berbagi artikel/ info yang menarik dan sesuai dengan topik blog ini, silahkan berbagi dengan join dan posting ke info_pria@yahoogroups.com.
Semua sumber/ penulis dari pada artikel/ tulisan/ informasi yang dimuat sudah kami usahakan untuk dicantumkan. Bila ada kesalahan harap hubungi kami pada (info_pria-owner[at]yahoogroups[dot]com). Terima kasih.

LEBIH LENGKAP!! Dapatkan DVD Info-Pria, yang berisikan e-book, kumpulan artikel, software dan lainnya. Lebih rinci klik disini.

Wednesday, August 8, 2007

Menikmati Seks Di Usia Senja

Usia bertambah bukan berarti Anda tak mampu mendapatkan kenikmatan seks. oh, banyak cara agar kehidupan seksual Anda berjalan mulus meski Anda sudah tak muda lagi.

Sebelum mengetahui bagaimana cara menikmati seks, sebaiknya diketahui lebih dulu penyebab berkurangnya kenikmatan seks pada usia tua. Ada dua faktor yang mempengaruhi yaitu organbiologis dan psikologis.

Wanita
Saat usia lanjut, kata Dr. Jusni Ichsan Solichin, Sp. KJ dari RS Mitra Menteng via, pada wanita terjadi peribahan hormonal dalam tubuh. Hormon estrogen turun drastis atau bahkan habis sehingga mengakibatkan mesntruasi menjadi terhenti. Keadaan ini mengakibatkan cairan vagina menjadi jauh berkurang atau bahkan sama sekali tidak ada.

Hubungan seksual pada wanita tetap bisa dilakukan meski si wanita tidak menikmatinya karena terjadi penurunan libido dan terasa sakit saat bersenggama. Sakit terjadi sebagai akibat adanya luka-luka kecil di sekitar vagina sebagai dampak dari minimnya pelumasan atau lubrikasi dalam vagina.

Dilihat dari faktor psikologis, wanita menopause merasa dirinya sudah tua sehingga merasa tidak bisa berfungsi secara seksual dan tidak dapat berproduksi. Akibatnya ia acap menghindari hubungan seksual. Pada usia pensiun dimana anak sudah besar dan di rumah hanya tinggal berdua, seharusnya para senoor menjadi lebih enjoy dalam menikmati seks karena beban keluarga sudah longgar.

Laki-laki
Menurut Djusni, pada lelaki dapat terjadi gangguan pembuluh darah seiring dengan perkembangan umur. Misalnya, pada usia muda, pembuluh darah masih kencang sehinnga pembuluh di penis dapat terisi penuh. Hal ini pun bergantung pada ada tidaknya penyakit diderita.

Bagi olahragawan, di usia 60-65 tahun, tubuh masih fit. Ereksi masih baik karena aliran pada pembuluh darah penis masih berjalan lancar. Hanya ada sedikit endapan lemak di pembuluh darah sehingga ereksi dapat sempurna.

Bagi laki-laki paruh baya yang menderita diabetes atau hipertensi, sebaiknya melakukan pengontrolan gula darah setiap bulan. Pasalnya bila orag menderita diabetes secara organbiologis terjadi endapan lemak di pembuluh darah kecil. Jika lemak mengendap di pembuluh darah penis maka aliran darah ke penis menjadi berkurang. Akibatnya, sewaktu ereksi penis menjadi lembek. Selanjutnya, libido pun menjadi turun sebelum bertempur. "Di usia paruh baya sudah mulai terjadi," tukas psikiater yang sering memberi konseling seks itu.

Beruntung sebetulnya kaum laki-laki. Sampai usia 100 tahun pun, kaum pria sebenarnya masih dapat membuahi sel telur dan masih bisa memiliki anak. Hanya hormonnya semakin berkurang. Meski berusia lanjut, tubuh tetap terus mengisi kantong sperma. Bila sudah penuh, sperma harus dikeluarkan agar tidak berdampak pada prostatnya yang memproduksi air mani. "Kalau orang tua, sesekali ya dikeluarkan untuk mengatasi hipertropi prostatnya," jelas Jusni.

Namun, penyebab psikologis dapat menyumbang cukup besar terhadap ketidakmulusan hubungan seks usia senior khususnya pada laki-laki. banyak laki-laki setengah pensiun, tidak dapat menikmati hubungan seks. Apalagi laki-laki yang tidak siap pensiun, ia merasa kehilangan pekerjaan. Padahal, ia masih membutuhkan banyakuang untuk kebutuhan ekonomi sehingga pikiran menjadi bertambah rumit dan menganggap dirinya sebagai orang yang tidak berguna. "Itu bisa menggangu, bisa menurunkan libido dan ereksi berkurang," ujar Jusni.

Dari faktor psikologis, laki-laki terpengaruh lebih fatal dibanding wanita dalam masalah hubungan intim. Pasalnya, laki-laki adalah sexually active, kalau tidak bisa ereksi maka dianggap gagal total melakukan hubugan intim. Sebaliknya, wanita masih bisa bersenggama meski tidak berlibido dan orgasme karena ia adalah sexually passive. "Bagi laki-laki, ereksi itu sebagai lambang laki-laki, jika ereksi tidak sempurna berarti tenaganya kurang. Harga dirinya menjadi turun," ucap Jusni.

Solusi pada wanita
* Makanlah makanan yangmengandung fitoestrogen supaya estrogen tetap ada dalam tubuh sehingga masa menopause menjadi lebih lama. Fitoestrogen dapat diperoleh dari kedelai dan buncis atau makanan berbahan kedelai seperti tempe dan tahu. Dapat pula diperoleh dari suplemen estrogen.

* Tetap berolah raga.

* Menggunakan jeli untuk lubrikasi saat bersenggama agar kegiatan seks dapat berjalan baik dan saling menikmati.

* Menggunakan suplemen hormon estrogen, namun dapat berefek samping pada orang yang sensitif misalnya terjadi tumor payudara.

* Secara psikologis, buatlah diri merasa enjoy dengan pasangan agar tetap harmonis dan dapat menikmati seks.

* Memiliki kesiapan psikologis misalnya menghadapi pensiun sehingga masalah-masalah psikologis tidak mengiring dirinya pada masalah seksual.

Solusi pada laki-laki
* Sebaiknya mencegah makanan berlemak karena dapat mengendap di pembuluh darah.

* Menjaga kesehatan. Bila menidap diabetes dan darah tinggi sebaiknya gula darah dan tekanan darah terkontrol.

* Olahraga teratur sehingga jantung dapat memompa darah dengan baik. Aliran darah ke pembuluh darah penis berjalan lancar.

* Mempersiapkan masa pensiun dengan kegiatan yang telah dikonsepkan sebelum pensiun sehingga sewaktu pensiun percaya diri tetap ada dan tidak menurun

* Tidak stress, cemas dan depresi terutama pada masa pensiun karena dapat berdampak pada penurunan libido dan ereksi.

Sumber: human health

No comments: