Warning !!

Peringatan!! Banyak mengandung artikel atau informasi untuk khusus DEWASA.
Informasi yang ada di sini bukan sebagai pengganti anjuran dan terapi yang diberikan oleh dokter atau ahli bidang bersangkutan, namun diharapkan dapat menambah pengetahuan Anda. Sebaiknya Anda tetap mengkonsultasikan masalah Anda dengan dokter keluarga Anda atau ahli bidang bersangkutan.

Bila Anda ingin berbagi artikel/ info yang menarik dan sesuai dengan topik blog ini, silahkan berbagi dengan join dan posting ke info_pria@yahoogroups.com.
Semua sumber/ penulis dari pada artikel/ tulisan/ informasi yang dimuat sudah kami usahakan untuk dicantumkan. Bila ada kesalahan harap hubungi kami pada (info_pria-owner[at]yahoogroups[dot]com). Terima kasih.

LEBIH LENGKAP!! Dapatkan DVD Info-Pria, yang berisikan e-book, kumpulan artikel, software dan lainnya. Lebih rinci klik disini.

Wednesday, August 8, 2007

IMPOTENSI, Bagaimana Bisa Terjadi??

Kebahagian dalam rumah tangga tidaklah semata-mata ditentukan oleh hubungan seksual suami isteri , namun tidak dapat dipungkiri bahwa hubungan seksual suami isteri merupakan salah satu bagian terpenting dalam berumah tangga yang sering kali dikaitkan dengan tingkat keharmonisan suatu keluarga. Bila terjadi gangguan dalam hubungan tersebut maka hal itu bisa saja mempengaruhi keharmonisan dalam berumah tangga dan bahkan bisa berdampak negatif pada keutuhan rumah tangga , terutama bagi pasangan yang menganggap bahwa hubungan seks adalah hal yang utama dalam kehidupan suami isteri.

Masalah utama yang sering timbul dalam hubungan seksual suami isteri antara lain adalah Impotensi. Disfungsi ereksi atau yang lebih dikenal dengan impotensi ini adalah ketidakmampuan untuk memperoleh ataupun mempertahankan ereksi dalam waktu relatif lama untuk mendapatkan kenikmatan saat berhubungan seks. Dengan kata lain impotensi berhubungan dengan ketidakmampuan suami untuk mencapai keadaan yang diinginkan dalam hubungan seksual. Jadi istilah impotensi tidak hanya terbatas pada yang tidak bisa tegak atau ereksi sama sekali, tetapi juga mencangkup Impotensi relatif / DE relatif yaitu seorang suami yang sebenarnya normal tapi isterinya memerlukan waktu yang panjang untuk mencapai keadaan yang diinginkan, sehingga suami tersebut bisa jatuh kedalam DE relatif. Dan sebagai seorang laki-laki, biasanya hal ini menjadi suatu masalah besar karena para suami merasa mempunyai kewajiban untuk selalu menyenangkan isterinya pada saat berhubungan. Selain itu impotensi juga dapat memicu terjadinya masalah dengan isteri, karena bukan hanya hilangnya kenikmatan saat berhubungan seks namun sering kali timbul perasaan pada isteri bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang salah, mereka merasa suami sudah mengganggap mereka tidak menarik lagi, hal ini kerapkali membuat mereka merasa sedih dan tertekan yang pada akhirnya akan memicu konflik diantara pasangan suami isteri.


TERJADINYA EREKSI

Mekanisme terjadinya ereksi merupakan rangkaian fisiologis dan biokimiawi yang sangat kompleks yang melibatkan hormon dan saraf . Ereksi ini dimulai dari rangsangan erotik yang merupakan rangkaian yang berhubungan dengan libido. Selanjutnya rangsangan erotik ini akan menyebabkan pelepasan zat didaerah dinding pembuluh darah penis, Zat tersebut akan merangsang enzim guanilat siklase sehingga akan meningkatkan kadar siklik guanisin monofosfat (cGMP) dan zat inilah yang dengan suatu rangkaian fisiologis tertentu akan menyebabkan ereksi. Mekanisme ereksi sendiri terdiri dar beberapa fase yaitu fase permulaan dalam keadaan masih lemas (flasid), fase pengisian darah, fase tumesensi (pembesaran), lalu fase ereksi (tegak), dan sampai pada fase rigid (tegak dan keras). Sesudah itu terjadi lagi fase detumensensi (pelemasan kembali). Begitu kompleksnya mekanisme yang menyebabkan ereksi ini, maka kelebihan atau kekurangan suatu zat ataupun fungsi suatu organ dapat menyebabkan impotensi.

PENYEBAB IMPOTENSI

Impotensi dapat disebabkan oleh faktor fisik dan psikis, namun banyak pria yang menderita impoten karena gabungan dari kedua faktor tersebut karena banyak kaum pria yang merasa malu untuk menceritakan masalah ini kepada orang lain bahkan terkadang masalah tersebut disimpannya sendiri hingga penyebab fisik kerap kali dibarengi oleh masalah psikis.

Faktor fisik penyebab impotensi antara lain :
1. Gangguan aliran darah. Penyakit yang dapat mengurangi aliran darah ke penis meliputi hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes (kencing manis), dan penyakit peyronie (terbentuknya jaringan parut pada penis).
2. Gangguan persarafan. Keadaan yang dapat mengurangi atau menghambat hantaran saraf ke penis antara lain : diabetes, cedera tulang belakang, pembedahan daerah daerah panggul, kecanduan alkohol, ruasaknya saraf karena penyakit kelamin atau akibat pembengkakan saraf-saraf yang terjadi karena penyakit difteri.
3 Gangguan hormonal. keadaan yang dapat mengganggu keseimbangan hormon-hormon ini antara lain : disfungsi testis (gangguan fungsi buah zakar), penyakit ginjal, liver, dan kecanduan alkohol.
4. Obat-obatan. Penyebab impotensi yang paling sering dijumpai adalah obat-obatan, seperti obat antihipertensi (obat tekanan darah tinggi), antidepresi, frankuilizer (obat penenang), diuretik (obat yang meningkatkan pengeluaran air seni),simetidin (obat maag), obat penurun berat badan, alkohol, opiat, heroin, amfetamin dan nikotin/rokok.

Faktor Psikis penyebab impotensi antara lain :
1. Stress. Stress karena masalah pekerjaan, pergaulan ataupun masalah keuangan dapat menyebabkan gangguan ereksi. Semakin keras usaha seorang pria untuk memperoleh ereksi ketika ia sedang mengalami ketegangan maka akan semakin buruk pula hasil yang dicapainya. Stress dapat menyebabkan impotensi begitu pula sebaliknya.
2. Depresi. Depresi dapat mengurangi tenaga pria dan menurunkan kemampuan seksualnya. Seorang pria yang depresi biasanya tidak mampu memperoleh ereksi dan ini akan menambah berat keadaan depresinya.
3. Kecemasan. Kecemasan memainkan peranan penting dalam terjadinya impotensi pada laki-laki, diantaranya kecemasan apakah dia akan mampu berereksi, mampu mempertahankannya dan mampu memuaskan pasangannya. Hal ini dapat dialami oleh sebagian besar kaum pria pada waktu tertentu. Tetapi bila terjadi terus-menerus maka hal ini dapat menyebabkan terjadinya impotensi. Rasa takut terhadap kegagalan akan menimbulkan ketegangan. Dan ini akan menghambat terjadinya ereksi.
4. Informasi yang keliru mengenai seks juga dapat menyebabkan stress dan kecemasan. Misalnya seorang pria yang mendapatkan pendidikan /pengertian seks yang negatif sehingga dia beranggapan bahwa seks itu merupakan perbuatan yang kotor/dosa. Atau seorang pria yang dibesarkan dalam lingkungan yang memiliki pemikiran keliru mengenai keperkasaan seorang pria sejati sehingga pria tersebut menjadi rendah diri dan hanya dapat ereksi jika berhubungan dengan wanita yang status sosial, ekonomi atau kontruksi tubuhnya lebih lemah darinya. Pria tersebut impoten bila berhubungan dengan isterinya tetapi tidak demikian halnya jika ia berhubungan dengan wanita lain, keadaan seperti ini tidak jarang mendorongnya untuk melakukan penyelewengan seksual dengan wanita lain.

PENGOBATAN IMPOTENSI

Pengobatan impotensi sangatlah tergantung dari penyebabnya. Oleh karena itu sangatlah tepat bila seorang suami yang impoten datang ke dokter ahli untuk diberikan pengobatan sesuai dengan penyebab impotensinya. Untuk itu komunikasi, keterbukaan dan kerjasama yang baik antara dokter dan pasien sangatlah penting sebagai usaha pertama dalam penanganan impotensi, agar tujuan pengobatan dapat tercapai.
Cara - cara pengobatan impotensi antara lain :
1. Perubahan gaya hidup
- Berhenti mengkonsumsi alkohol
- Berhenti merokok
- Hindari stress
- Diet makanan sehat
- Tidak menggunakan narkoba

2. Komunikasi dengan pasangan
Saling terbuka dengan pasangan kita dan saling mengenali kelemahan setiap pasangan. Dalam hal ini seorang isteri harus dapat bersikap sabar, terbuka dan berusaha meyakinkan suaminya bahwa impotensi psikis dapat disembuhkan dengan cara mengutarakan apa yang menjadi pokok masalah sehingga suami menjadi impoten. Selama proses penyembuhan, istri sebaiknya tidak menuntut suaminya untuk hal-hal di luar kemampuan suami, khususnya yang berkaitan dengan masalah hubungan seksual. Kesabaran seorang istri memang sangat berperan penting dalam proses penyembuhan impoten terutama yang disebabkan oleh faktor psikologis.

3. Terapi suntikan
Penderita menyuntik diri dulu sebelum melakukan hubungan seksual.

4. Terapi obat-obatan
Terapi dengan obat-obatan ini memerlukan pengawasan dokter. Seperti Sildenafil (Viagra), Levitra, Cialis’

5. Vacum Pump (Pompa vakum)

6. Penile Prostheses (semi rigid rods atau inflatable device)

7. Pengobatan alami : Ginseng, Gingko Biloba.
Banyak cara untuk melakukan pengobatan impotensi yang dialami oleh para suami, untuk itu konsultasi kepada dokter merupakan pilihan yang paling tepat.

(dr. Sheilla V)

No comments: