Warning !!

Peringatan!! Banyak mengandung artikel atau informasi untuk khusus DEWASA.
Informasi yang ada di sini bukan sebagai pengganti anjuran dan terapi yang diberikan oleh dokter atau ahli bidang bersangkutan, namun diharapkan dapat menambah pengetahuan Anda. Sebaiknya Anda tetap mengkonsultasikan masalah Anda dengan dokter keluarga Anda atau ahli bidang bersangkutan.

Bila Anda ingin berbagi artikel/ info yang menarik dan sesuai dengan topik blog ini, silahkan berbagi dengan join dan posting ke info_pria@yahoogroups.com.
Semua sumber/ penulis dari pada artikel/ tulisan/ informasi yang dimuat sudah kami usahakan untuk dicantumkan. Bila ada kesalahan harap hubungi kami pada (info_pria-owner[at]yahoogroups[dot]com). Terima kasih.

LEBIH LENGKAP!! Dapatkan DVD Info-Pria, yang berisikan e-book, kumpulan artikel, software dan lainnya. Lebih rinci klik disini.

Wednesday, August 8, 2007

Condom Therapy: "Kondom Sebagai Terapi Infertilitas"

Penelitian menyebutkan bahwa penyebab infertilitas 40% disebabkan oleh wanita, 40 % disebabkan oleh pria dan 20% disebabkan oleh faktor pria dan wanita. Salah satu faktor infertilitas yang disebabkan oleh pria adalah antibodi terhadap sperma. Dahulu pada tahun 1970 para ilmuwan mengolongkan penyebab infertilitas yang belum diketahui kepada kasus unexplained infertility, dimana pada kasus ini baik dalam pemeriksaan klinis maupun laboratoris tidak ditemukan kelainan organis maupun fisiologis yang dapat dianggap sebagai penyebab infertilitasnya. Oleh karena itu kasus seperti ini digolongkan sebagai unexplained, sampai akhirnya ditemukan adanya antibodi antisperma, yang diduga sebagai salah satu penyebab kegagalan potensi sperma membuahi ovum di dalam saluran reproduksi perempuan.

Sejak lahir manusia telah diberkati dengan suatu sistem imun yang dapat melindungi diri terhadap serangan berbagai mikroorganisme penyakit (bakteri, virus, parasit, jamur). Setiap saat sistem imun ini akan menjaga tubuh dari serangan antigen asing. Pada kasus infertilitas akibat adanya antibodi anti sperma ini, awalnya adalah karena timbulnya antibodi sperma pada laki-laki. Antibodi terhadap sperma ini merupakan fenomena autoimun, karena sistem imun membentuk antibodi terhadap antigen tubuhnya sendiri, yaitu sperma. Sebaliknya pada wanita mereka tidak mempunyai unsur keantigenan yang terkandung pada sperma. Jadi dari sudut imunologis, terbentuknya antibodi antisperma didalam tubuh wanita terhadap antigen sperma merupakan hal yang justru seharusnya terjadi. Oleh karena itu , apabila ada pasangan yang belum ingin mempunyai anak pada tahun pertama pernikahan, lalu memakai metode kontrasepsi ( misalnya pil, suntik, IUD, dsb) tetapi kontak antara sperma dengan sistem imun tubuh wanita tidak dapat dicegah, maka walaupun pembuahan tidak terjadi, tetapi pembentukan antibodi terhadap sperma dibentuk juga, bahkan lama kelamaan kadarnya makin tinggi.

Oleh karena itu, biasanya pada pasangan yang belum mempunyai anak, makin lama usia pernikahan maka makin lama pula hamilnya. Hal ini disebabkan karena sistem imunnya telah terbentuk Dari sudut imunologis kontrasepsi yang terbaik untuk pasangan seperti ini adalah metode kondom. Metode kondom ini digunakan sebagai terapi bagi pasangan yang penyebab infertilitasnya disebabkan oleh antibodi antisperma. Metode ini selain mencegah terjadinya pembuahan, juga mencegah kontak antara antigen pihak laki-laki dengan sistem imun perempuan. Terapi ini disebut juga dengan Condom therapy, dimana kondom dipakai secara terus-menerus setiap berhubungan seks selama lebih kurang 6-8 bulan. Dalam kurun waktu tersebut, diharapkan kadar antibodi telah menurun dan tidak ada lagi di daerah reproduksi wanita, sehingga sperma yang selama ini diaglutinasikan atau dimobilisasikan oleh antibodi menjadi bebas dan mampu bergerak untuk bermigrasi sampai di saluran tuba falopii (saluran telur) dan bertemu dengan sel telur tanpa halangan.
Prof .dr. Arjatmo Tjokronegoro Ph.D.,Sp.And - Gema Pria BKKBN

Sumber: Antibodi terhadap sperma, Rahasia Dibalik Keperkasaan Pria

No comments: