Warning !!

Peringatan!! Banyak mengandung artikel atau informasi untuk khusus DEWASA.
Informasi yang ada di sini bukan sebagai pengganti anjuran dan terapi yang diberikan oleh dokter atau ahli bidang bersangkutan, namun diharapkan dapat menambah pengetahuan Anda. Sebaiknya Anda tetap mengkonsultasikan masalah Anda dengan dokter keluarga Anda atau ahli bidang bersangkutan.

Bila Anda ingin berbagi artikel/ info yang menarik dan sesuai dengan topik blog ini, silahkan berbagi dengan join dan posting ke info_pria@yahoogroups.com.
Semua sumber/ penulis dari pada artikel/ tulisan/ informasi yang dimuat sudah kami usahakan untuk dicantumkan. Bila ada kesalahan harap hubungi kami pada (info_pria-owner[at]yahoogroups[dot]com). Terima kasih.

LEBIH LENGKAP!! Dapatkan DVD Info-Pria, yang berisikan e-book, kumpulan artikel, software dan lainnya. Lebih rinci klik disini.

Thursday, April 12, 2007

Risiko Wanita Gonta-Ganti Pasangan

Makin banyak pasangan seks seorang wanita, dia akan makin berisiko terinfeksi virus penyakit menular seksual (PMS). Bukan hanya itu, risikonya juga akan makin tinggi terserang kanker mulut rahim (serviks). Hal ini terungkap dari hasil studi yang dilakukan oleh sekelompok peneliti dari Amerika Serikat belakangan ini.

Penelitian ini dilakukan oleh Profesor Anna-Barbara Moscicki dan rekan-rekannya. Menurutnya, risiko infeksi human papilloma virus (HPV) akan meningkat sepuluh kali lipat setiap kali seorang wanita melakukan hubungan seks dengan pasangan baru dalam sebulan. Para ilmuwan dari Universitas California, San Francisco, ini menegaskan hal tersebut setelah mempelajari kehidupan seks 800 wanita yang pernah mendatangi klinik KB tahun 1990.

Hasil riset tersebut dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association, edisi Juni 2001 ini. Disebutkan, lebih dari separo wanita muda yang aktif melakukan seks akan terinfeksi oleh HPV dalam tiga tahun berikut. Lima tahun kemudian, sekitar 30% di antaranya akan memperlihatkan tanda-tanda berubahnya sel-sel mulut rahim.

Perubahan ini disebut lesi intra-epitelial ukuran kecil (LSIL ? low-grade intra-epithelial lesion). Dikatakan, kemungkinan infeksi berubah menjadi LSIL selama tahun pertama setelah terinfeksi HPV cukup tinggi. Namun, perubahan itu sendiri pada dasarnya masih bersifat jinak. Akan tetapi, ada kemungkinan lesi tersebut langsung mengalami perkembangan menjadi kanker mulut rahim.

Sedangkan infeksi PMS tidak akan meningkatkan risiko LSIL. Menurut peneliti tersebut, harus ada faktor-faktor perilaku dan biologis yang berperan agar risiko tersebut meningkat, misalnya kebiasaan merokok setiap hari.

Yang menarik ialah penemuan bahwa bahwa, bagi sebagaian besar wanita yang masih muda, infeksi HPV tidak selalu berlangsung seumur hidup. Bertentangan dari pendapat lama, virus ini ternyata dapat hilang dengan sendirinya dalam tiga tahun.

Selain itu juga ditemukan bahwa, dalam tiga tahun, sebanyak 55% wanita yang aktif melakukan hubungan seks akan terinfeksi HPV meskipun sebelumnya tidak pernah mengalaminya. Infeksi virus herpes simpleks dan kutil kelamin dapat meningkatkan risiko tersebut.

Karena itu, para pakar sangat menganjurkan agar wanita senantiasa berpikir dua kali untuk melakukan hubungan seks dengan pasangan baru. Pakar ini juga menganjurkan agar, tindakan pencegahan selalu ditempuh apabila kemungkinan di atas terjadi. Soalnya, seks yang aman sangat penting untuk mencegah penularan PMS dan risiko yang menyertainya.

No comments: