Warning !!

Peringatan!! Banyak mengandung artikel atau informasi untuk khusus DEWASA.
Informasi yang ada di sini bukan sebagai pengganti anjuran dan terapi yang diberikan oleh dokter atau ahli bidang bersangkutan, namun diharapkan dapat menambah pengetahuan Anda. Sebaiknya Anda tetap mengkonsultasikan masalah Anda dengan dokter keluarga Anda atau ahli bidang bersangkutan.

Bila Anda ingin berbagi artikel/ info yang menarik dan sesuai dengan topik blog ini, silahkan berbagi dengan join dan posting ke info_pria@yahoogroups.com.
Semua sumber/ penulis dari pada artikel/ tulisan/ informasi yang dimuat sudah kami usahakan untuk dicantumkan. Bila ada kesalahan harap hubungi kami pada (info_pria-owner[at]yahoogroups[dot]com). Terima kasih.

LEBIH LENGKAP!! Dapatkan DVD Info-Pria, yang berisikan e-book, kumpulan artikel, software dan lainnya. Lebih rinci klik disini.

Sunday, March 11, 2007

Seks Di Luar Nikah Karena Pengaruh Lingkungan

Melakukan hubungan seksual di luar nikah tampaknya bukan lagi hal yang tabu bagi para remaja. Sebuah survei yang diadakan di Cirebon membuktikan hal itu. Lingkungan yang tidak benar dianggap sebagai biang keladinya.

Pengaruh negatif kebudayaan barat terhadap kehidupan remaja Kota Cirebon saat ini sudah diambang sangat memprihatinkan. Pasalnya apa yang dilihatnya dari kebudayaan barat tersebut bukan sekedar dijadikan pengetahuan, melainkan sudah banyak yang mempratekannya, termasuk kehidupan seks luar nikah.

Psikolog Mitra Citra Remaja (MCR) Cirebon, Dra Susilowati, Selasa (2/4) mengatakan, dari hasil survai salah satu dampak negatif dari kebudayaan barat yang kini sudah banyak dipraktekan kalangan remaja Cirebon tersebut adalah tentang seks.

"Hubungan seksual di luar nikah di kalangan remaja Cirebon tersebut seperti halnya pengetahuan tentang seks ternyata banyak dipraktekan khususnya oleh remaja usia SLTA dan jumlahnya ternyata cukup tinggi," ujar dia. Dikatakannya, dari hasil survei dan penelitian MCR melalui angket yang dibagikan kepada 500 remaja usia SLTA, hasilnya tujuh persen remaja mengakui melakukan hubungan seksual di luar nikah, empat persen pernah menggunakan alat dan 75% remaja melakukan onani.

Tingginya angka remaja usia sekolah (SLTA) yang melakukan hubungan seksual di luar nikah, kata dia, ternyata karena pengaruh lingkungan yang tidak benar.

"Berdasarkan hasil survei tersebut, sedikitnya 30% responden menyatakan bahwa hal yang menyebabkan tingginya angka remaja melakukan hubungan seksual di luar nikah karena lingkungan," tandasnya.

Masalah seks di luar nikah di kalangan remaja tersebut, kata Susilowati, seharusnya menjadi bahan perhatian penuh baik masyarakat maupun pemerintah, sebab jika terus dibiarkan tanpa adanya upaya untuk mengatasinya, maka hal itu akan menjadi masalah besar bagi pemerintah dan masyarakat pada umumnya. "Melakukan hubungan seksual di luar nikah, tidak saja merusak nilai-nilai agama dan budaya masyarakat yang selama ini dipegang teguh, tetapi lebih berbahaya lagi bagi kesehatan reproduksi kalangan remaja. Dengan melakukan hubungan seks di luar nikah tersebut, bisa menyebabkan timbulnya penyakit kelamin dan penyakit-penyakit lainnya,` ungkap dia.

Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut, menurut Susilowati, antara lain saat ini tengah dilakukan oleh pemerintah bekerjasama dengan MCR Cirebon, melalui misinya, yakni menyediakan pelayanan informasi pendidikan, konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi untuk remaja usia 10-24 khususnya SLTA.

"MCR terus berupaya mengatasi masalah penyimpangan seks di kalangan remaja tersebut dengan berbagai upaya dan bekerjasama dengan pemerintah maupun lembaga lain yang peduli terhadap hal itu," kata Susilowati.

No comments: