Warning !!

Peringatan!! Banyak mengandung artikel atau informasi untuk khusus DEWASA.
Informasi yang ada di sini bukan sebagai pengganti anjuran dan terapi yang diberikan oleh dokter atau ahli bidang bersangkutan, namun diharapkan dapat menambah pengetahuan Anda. Sebaiknya Anda tetap mengkonsultasikan masalah Anda dengan dokter keluarga Anda atau ahli bidang bersangkutan.

Bila Anda ingin berbagi artikel/ info yang menarik dan sesuai dengan topik blog ini, silahkan berbagi dengan join dan posting ke info_pria@yahoogroups.com.
Semua sumber/ penulis dari pada artikel/ tulisan/ informasi yang dimuat sudah kami usahakan untuk dicantumkan. Bila ada kesalahan harap hubungi kami pada (info_pria-owner[at]yahoogroups[dot]com). Terima kasih.

LEBIH LENGKAP!! Dapatkan DVD Info-Pria, yang berisikan e-book, kumpulan artikel, software dan lainnya. Lebih rinci klik disini.

Saturday, March 10, 2007

Remaja Biseks Sering Berseks Tidak Aman

Sebuah survei yang dilakukan terhadap murid SMU di AS menunjukkan bahwa remaja pria yang biseks nampaknya akan sulit melakukan seks yang aman dibandingkan mereka yang hanya mengencani pria atau wanita saja.

Penemuan ini menunjukkan bahwa program pendidikan AIDS di kalangan murid sekolah SMU sebaiknya harus diarahkan untuk remaja yang kemungkinan termasuk kelompok biseksual pula.

Para peneliti dari Massachusetts menemukan bahwa remaja pria yang pengalaman melakukan hubungan biseksual akan lebih mungkin melakukan hubungan seksual dengan empat orang atau lebih dari kedua jenis kelamin, menggunakan obat-obatan dan minum alkohol, dan nampaknya jarang memakai kondom dibandingkan remaja pria yang hanya memiliki pasangan pria atau pasangan wanita saja.

Secara keseluruhan 33% remaja yang mempunyai pasangan dari dua jenis kelamin memakai kondom hanya ketika melakukan hubungan seks, dibanding dengan 66% remaja yang hanya memiliki pasangan wanita dan 61% yang hanya memiliki pasangan pria.

Remaja biseksual juga akan delapan atau 10 kali lebih mungkin terdiagnosa penyakit menular seksual. Berbagai faktor ini bisa meningkatkan risiko seseorang menderita virus HIV. Demikian menurut laporan jurnal American Journal of Public Health, jurnalnya Asosiasi Kesehatan Maysarakat AS.

Saat ini diperkirakan terdapat 112.000 sampai 25.000 orang dewasa AS yang positif menderita HIV dimana setengah dari kelompok ini adalah remaja pria yang memiliki pasangan pria. "Perilaku yang mungkin mengarah terinfeksi HIV biasanya mulai terlihat ketika mereka beranjak dewasa," kata Dr Carol Goodenow dari Departemen Pendidikan Massachusetts di Malden dan rekan-rekannya.

"Memfokuskan pada saat dewasa bisa memberikan gambaran bagaimana cara melakukan pencegahan terhadap remaja yang masih sekolah," tulis mereka.

Dalam penelitian, ada sekitar 67% remaja yang biseks yang hanya ingat bahwa mereka mendapat pendidikan tentang AIDS di sekolah dibandingkan dengan 83% sampai 93% remaja. Kelompok yang disurvei itu, sebanyak 3.065 hanya memiliki pasangan wanita, 94 yang memiliki pasangan pria dan 108 memiliki pasangan dari kedua jenis kelamin.

Goodenow dan rekan-rekannya mencatat bahwa akibat dari ditemukannya perilaku seksual yang menyimpang di kalangan pria dewasa itu mungkin menjadi penyebab dari tidak efektifnya pendidikan seksual yang mereka terima dari luar. Misalnya, lebih dari duapertiga pria hanya melakukan hubungan sesama jenis dan lebih dari sepertiga kelompok biseksual pria menyebutnya sebagai kelompok heteroseksual.

Adanya stigma hubungan sejenis ini membuat para peneliti mencatat bahwa ada hal yang tidak realistik mengenai cara remaja pria mendapat informasi yang terkait AIDS. Banyak yang mendapat dari dukungan kelompok gay atau biseksual atau kelompok sosial.

"Akan lebih mungkin barangkali adalah menciptakan kelas yang yang bisa melingkupi semua murid, termasuk murid berperilaku seksual menyimpang, agar lebih berbudaya dan lebih dewasa."

"Sekarang ini sangat perlu program seperti itu digalakkan dan pesan mereka secara jelas relevan dengan kebutuhan dan pilihan yang dihadapi semua remaja beraktivitas seksual apa pun," tambah para peneliti.

No comments: