Warning !!

Peringatan!! Banyak mengandung artikel atau informasi untuk khusus DEWASA.
Informasi yang ada di sini bukan sebagai pengganti anjuran dan terapi yang diberikan oleh dokter atau ahli bidang bersangkutan, namun diharapkan dapat menambah pengetahuan Anda. Sebaiknya Anda tetap mengkonsultasikan masalah Anda dengan dokter keluarga Anda atau ahli bidang bersangkutan.

Bila Anda ingin berbagi artikel/ info yang menarik dan sesuai dengan topik blog ini, silahkan berbagi dengan join dan posting ke info_pria@yahoogroups.com.
Semua sumber/ penulis dari pada artikel/ tulisan/ informasi yang dimuat sudah kami usahakan untuk dicantumkan. Bila ada kesalahan harap hubungi kami pada (info_pria-owner[at]yahoogroups[dot]com). Terima kasih.

LEBIH LENGKAP!! Dapatkan DVD Info-Pria, yang berisikan e-book, kumpulan artikel, software dan lainnya. Lebih rinci klik disini.

Thursday, March 8, 2007

Penis Diperbesar Pakai Suntikan? Tipu!

“Saya dan suami menikah tiga tahun yang lalu. Selama itu tidak ada masalah yang serius. Soal seks pernah saya sampaikan langsung kepada suami mengenai sperma yang cepat keluar, sehingga saya sering tidak puas. Namun, saya menyampaikannya dengan baik-baik. Suami hanya tertawa, tidak marah atau kecewa.

Karena itu, saya amat terkejut dan terpukul waktu mengetahui suami menempuh jalan yang tidak pernah saya bayangkan mengingat suami seorang berpendidikan tinggi. Suami punya pekerjaan bagus dengan jabatan yang baik pula.

Tiba-tiba pada suatu malam dia datang dengan keluhan kelaminnya sakit dan merah karena habis disuntik di sebuah hotel. Dia mengaku terpengaruh teman yang mengajaknya ke hotel itu untuk memperbesar ukuran penis.

Di situ dia disuntik oleh seseorang yang mengaku dari daerah Timur (maaf saya tidak perlu sampaikan daerah mana). Orang itu mengaku menggunakan bahan minyak tradisional dari tanaman yang tidak ada efek sampingnya.

Saya sangat marah karena saya pernah menunjukkan kepada suami tulisan di rubrik ini, juga mengenai pria yang tertipu iklan menambah ukuran penis. Waktu itu suami saya mengatakan bodoh sekali sampai tertipu seperti itu. Sekarang justru suami yang tertipu.

Sampai sekarang sudah empat bulan, saya merasa takut dan tidak bergairah untuk berhubungan seksual dengan suami. Saya tidak bisa melakukan hubungan seksual karena bentuk kelaminnya yang tidak normal, bahkan menjijikkan saya.

Setelah mendapat pengobatan dari dokter, rasa sakitnya hilang, tetapi bentuknya tetap tidak normal. Suami pernah mengeluh sekarang tidak bisa ereksi seperti dulu.

Yang ingin saya tanyakan, bahan apa yang digunakan oleh orang yang menyuntik penis suami saya itu? Apakah seperti yang pernah diberitakan di rubrik ini dulu, yaitu silikon cair?

Apakah akibatnya untuk jangka panjang bagi suami saya? Apakah dia bisa impoten? Mengapa saya jadi tidak bergairah lagi? Mengapa orang yang melakukan perbuatan itu tidak ditindak oleh petugas kita? Apa yang harus saya lakukan?”
IAR, Denpasar

Tidak Rasional
Sayang sekali kalau suami Anda ikut menjadi korban perbuatan orang yang tidak bertanggung jawab itu. Pengalaman buruk ini harus menyadarkan masyarakat bahwa masih ada, mungkin banyak orang yang tidak bertanggung jawab dan tak bermoral yang tidak segan mencelakakan orang lain. Untuk keuntungan pribadi, mereka membiarkan orang lain jadi korban.

Saya dapat memahami bagaimana perasaan Anda, yakni mulai dari terkejut, terpukul, marah, sampai takut dan tidak bergairah melakukan hubungan seksual. Itu perasaan yang wajar sebagai wanita normal ketika mengetahui penis suaminya mengalami perubahan seperti itu.

Sama halnya dengan reaksi negatif istri ketika mengetahui suaminya mengalami penyakit pada kelaminnya.
Dalam keadaan tertentu, banyak orang yang menjadi tidak rasional lagi. Jadi kalau suami Anda tertipu oleh pria yang tidak bermoral itu, jangan heran, walaupun dia berpendidikan tinggi dan punya jabatan baik pula.

Khusus untuk hal yang berkaitan dengan seks, memang banyak warga masyarakat yang tidak rasional karena pengetahuan tentang seksualitas rendah. Di pihak lain, mitos tentang seks beredar luas yang dimanfaatkan oleh pemasang iklan yang bersifat menipu dan membodohi masyarakat.

Sebenarnya kalau saja suami Anda dan banyak warga masyarakat lain mau berpikir sederhana, petaka itu tidak akan dia alami. Maksud saya, berpikir sederhana itu seperti berikut ini.

Pertama, siapa dan apa sih latar belakang pendidikan dan keahlian orang yang berani menyuntikkan suatu bahan ke penis agar ukurannya bertambah besar? Kedua, kalau memang dia mampu melakukan itu dengan benar, tentu banyak pria dari seluruh dunia akan datang kepadanya. Lalu, dia akan menjadi kaya raya dan tidak perlu lagi menyewa kamar hotel, kemudian pergi bertualang ke kota lain, dan kamarnya diganti oleh teman satu sindikat.

Tak Bisa Bertambah
Kalau suami Anda dan warga masyarakat lain mempunyai pengetahuan yang sedikit lebih benar lagi, tentu mengerti bahwa penis yang telah berkembang normal tidak perlu dan tak dapat ditambah lagi.

Fungsi ereksi dan kemampuan mengontrol ejakulasi merupakan faktor penting dalam hubungan seksual yang baik bagi pihak pria dan pasangannya. Berbeda kalau perkembangan kelamin mengalami hambatan, sehingga belum mencapai tahap akhir perkembangan normalnya.

Saya tidak tahu apa yang disuntikkan oleh orang itu. Namun, beberapa bahan yang biasa disalahgunakan ialah silikon cair, kolagen, hialuronidase, dan getah atau cairan dari pohon.

Apa pun yang digunakan dan apa pun pengakuan orang itu, jelas itu suatu tindakan yang salah, tidak bertanggung jawab, dan tak bermoral. Apalagi dilakukan oleh orang yang tidak berhak melakukan tindakan pengobatan.
Rasa sakit yang sebelumnya dialami oleh suami mungkin karena infeksi akibat suntikan yang tentu tidak steril. Setelah mendapat pengobatan infeksinya hilang, tetapi bahan yang sudah masuk masih ada di dalam kulit atau mungkin masuk ke dalam rongga pembuluh darah penis.

Gangguan Ereksi
Untuk selanjutnya, ada tiga kemungkinan yang dialami suami. Pertama, infeksi kambuh lagi dengan gejalanya seperti sakit dan bengkak. Kedua, kesulitan melakukan hubungan seksual karena terganggu oleh timbunan bahan yang disuntikkan. Ketiga, ereksi penis terganggu atau tidak sama sekali. Namun, yang pasti, bentuk penis menjadi tidak normal atau tidak proporsional.

Sesuai pengakuan suami, ternyata dia sudah mengalami gangguan ereksi. Masalahnya, karena Anda tidak bersedia melakukan hubungan seksual, keluhannya itu belum terbukti.

Kalau Anda kini merasa tidak bergairah lagi terhadap suami, itu mudah dimengerti. Dorongan seksual dan fungsi seksual lainnya dipengaruhi oleh faktor fisik dan faktor psikis.

Beberapa faktor psikis ialah hilangnya daya tarik fisik, perasaan jijik, kejengkelan, kekecewaan. Faktor psikis tersebut tampaknya Anda alami setelah mengetahui suami melakukan itu dan setelah melihat langsung bagaimana perubahan bentuk penis suami.

Sampai kapan Anda mengalami hambatan dorongan seksual terhadap suami, tentu tergantung sampai kapan Anda tidak dapat menerima keadaan itu. Kalau Anda tetap tidak dapat menerima perubahan bentuk penis itu, ya tetap saja Anda mengalami hambatan dorongan seksual. Keadaan ini dapat menimbulkan akibat buruk kemudian.

Harus Ditindak
Mengenai tidak adanya tindakan petugas, kebetulan saya pernah berbicara dengan seorang anggota Polri beberapa waktu lalu menyangkut seorang korban penyuntikan seperti suami Anda. Menurut dia, kalau ada laporan, pasti Polri bertindak.

Masalahnya, siapa korban yang mau melaporkan tindakan itu? Pada umumnya korban merasa malu kalau harus melaporkan apa yang dialami karena menyangkut sesuatu yang sangat bersifat pribadi, selain akan ketahuan betapa bodohnya sampai tertipu begitu.

Namun, saya yakin kalau saja petugas mau merazia pelaku seperti orang itu, penipuan itu akan dapat ditekan. Yang pasti, mereka tidak berhak melakukan tindakan memasukkan suatu bahan ke dalam tubuh, apalagi menggunakan suntikan.

Cara lain yang saya anggap efektif ialah media massa tidak bersedia memuat iklan seperti itu. Media massa diharapkan lebih sering memberikan informasi dan pendidikan kepada masyarakat menyangkut pengetahuan dan perilaku seksual yang sehat. @
(gayahidupsehatonline.com)

No comments: