Warning !!

Peringatan!! Banyak mengandung artikel atau informasi untuk khusus DEWASA.
Informasi yang ada di sini bukan sebagai pengganti anjuran dan terapi yang diberikan oleh dokter atau ahli bidang bersangkutan, namun diharapkan dapat menambah pengetahuan Anda. Sebaiknya Anda tetap mengkonsultasikan masalah Anda dengan dokter keluarga Anda atau ahli bidang bersangkutan.

Bila Anda ingin berbagi artikel/ info yang menarik dan sesuai dengan topik blog ini, silahkan berbagi dengan join dan posting ke info_pria@yahoogroups.com.
Semua sumber/ penulis dari pada artikel/ tulisan/ informasi yang dimuat sudah kami usahakan untuk dicantumkan. Bila ada kesalahan harap hubungi kami pada (info_pria-owner[at]yahoogroups[dot]com). Terima kasih.

LEBIH LENGKAP!! Dapatkan DVD Info-Pria, yang berisikan e-book, kumpulan artikel, software dan lainnya. Lebih rinci klik disini.

Thursday, March 29, 2007

Mengajari Remaja Seks Aman Atau Membiarkan Mereka

Menggelisahkan karena kami masih harus menekan hal utama ini: HIV/AIDS adalah krisis tergawat yang dihadapi manusia saat ini. Epidemi ini adalah kelaliman yang tidak dapat dipertahankan dan kejam serupa dengan banyak hal dalam sejarah. Dengan semakin banyaknya orang yang meninggal karena AIDS, seharusnya kita sudah tidak perlu lagi menggambarkan bahayanya dalam esai seperti ini. Namun, amat disayangkan, desakan kita masih diperlukan.

Di seluruh dunia, enam orang di bawah usia 25 tahun tertular HIV setiap menit. Di beberapa negara, separo dari orang yang berusia 15 tahun akan meninggal karena AIDS. Saat orang dewasa menunda-nunda dalam menghadapi penyakit ini, anak-anak meninggal dunia. Ini lebih dari bencana. Ini adalah kebangkrutan moral dan menandai kegagalan dunia untuk melindungi anak-anaknya.

Anak tidak memahami apa-apa waktu hadir di dunia. Tugas kita sebagai orang dewasa adalah mendidik mereka, dan kita harus memberi tahu mereka bahwa cara terbaik untuk menghindari AIDS adalah menghindari seks tidak aman. Kalau tidak, kita terlibat dalam kematian berjuta-juta orang yang tidak berdosa.

Namun, di delapan negara dengan epidemi AIDS, sekitar separo gadis menganggap mereka tidak berisiko terkena penyakit ini. Di seluruh Afrika, sebagian besar gadis tidak tahu bahwa orang meski tampaknya sehat mungkin sudah terkena AIDS.

Kita membutuhkan tidak kurang dari "perang kemerdekaan" untuk menghadapi epidemi ini. Senjata kita adalah pendidikan. Namun saat ini kita kalah dalam peperangan ini. Program yang lebih kuat mendesak diperlukan untuk melawan mitos mengenai penyakit ini dan memberi remaja pengetahuan untuk melindungi dirinya.

Di dunia berkembang, tempat tinggal 90% korban epidemi ini, pokok dari program pencegahan dapat diringkas dalam dua kata: seks aman. Namun, hanya sebagian kecil dana yang disediakan untuk perang terhadap HIV/AIDS diperuntukkan bagi penyuluhan pesan tersebut dan keterampilan untuk mempraktekkannya.

Anak-anak, walaupun sangat rentan, juga berkesempatan penting untuk menang. Mereka sering menjadi penghubung terbaik, memberi tahu sebayanya bagaimana melindungi dirinya dengan cara yang paling efektif.

Kita semua mengerti arti perang kemerdekaan. Itu berarti memobilisasikan setiap sumber daya; melibatkan pria dan wanita secara sama rata; menerima peranan penting para remaja; dan mengindahkan upaya-upaya dan tak membiarkan pengalihan perhatian sehingga semua masyarakat merdeka.

Itu yang diperlukan sekarang–tidak kurang. Kita harus berperang, bukan mengumpulkan pasukan. Kita harus menyelamatkan nyawa hari ini.

No comments: