Warning !!

Peringatan!! Banyak mengandung artikel atau informasi untuk khusus DEWASA.
Informasi yang ada di sini bukan sebagai pengganti anjuran dan terapi yang diberikan oleh dokter atau ahli bidang bersangkutan, namun diharapkan dapat menambah pengetahuan Anda. Sebaiknya Anda tetap mengkonsultasikan masalah Anda dengan dokter keluarga Anda atau ahli bidang bersangkutan.

Bila Anda ingin berbagi artikel/ info yang menarik dan sesuai dengan topik blog ini, silahkan berbagi dengan join dan posting ke info_pria@yahoogroups.com.
Semua sumber/ penulis dari pada artikel/ tulisan/ informasi yang dimuat sudah kami usahakan untuk dicantumkan. Bila ada kesalahan harap hubungi kami pada (info_pria-owner[at]yahoogroups[dot]com). Terima kasih.

LEBIH LENGKAP!! Dapatkan DVD Info-Pria, yang berisikan e-book, kumpulan artikel, software dan lainnya. Lebih rinci klik disini.

Sunday, March 11, 2007

Banyak Remaja Menyesali Telah Berhubungan Seks

Menurut sebuah jajak pendapat oleh National Campaign to Prevent Teen Pregnancy, 55 persen anak lelaki dan 72 persen anak perempuan yang disurvey menyesali keputusan mereka untuk melakukan hubungan seks.

“Jajak pendapat ini hanyalah bukti terbaru bahwa banyak remaja yang mengambil sikap lebih berhati-hati terhadap hubungan seks,” ucap Sally Sachar, wakil direktur kampanye tersebut, dalam sebuah pernyataan. “Hal ini juga menjelaskan fakta bahwa para orang tua dapat, dan harus memainkan peran aktif secara terus menerus dalam membantu anak-anak mereka memahami bahwa seks dapat menunggu.”

Memang benar, 37 persen dari mereka yang disurvey mengatakan bahwa orangtua mereka merupakan pengaruh paling penting dalam keputusan mereka mengenai seks. Tiga puluh persen remaja mengatakan bahwa teman-teman mereka paling berpengaruh dalam keputusan mereka, sementara 11 persen mengatakan media dan 11 persen lainnya mengatakan komunitas keagamaan mereka sebagai pemberi pengaruh terbesar.

Survey tersebut juga menemukan bahwa 78 persen remaja akil baliq yang disurvey percaya bahwa para remaja seharusnya tidak aktif secara seksual. Namun, 54 persen dari para remaja yang disurvey mengatakan bahwa mereka yang aktif secara seksual seharusnya memiliki kemudahan memiliki alat kontrasepsi.

Dan 64 persen dari para remaja yang dimintai jajak pendapat mengatakan bahwa mereka akan menyarankan adik atau teman mereka untuk menunda berhubungan seks setidaknya hingga mereka menyelesaikan sekolah menengah.

Survey tersebut didasarkan pada wawancara-wawancara telepon dengan sekitar 500 remaja akil baliq berusia antara 12 hingga 17 tahun. Wawancara-wawancara tersebut dilakukan oleh sebuah perusahaan riset independen.

Jadi bila hampir dua pertiga dari para remaja Amerika yang telah melakukan hubungan seks berpikir bahwa mereka seharusnya menunggu dulu, mengapa para remaja di Indonesia tidak berusaha juga untuk melakukannya ? Cinta tidak selalu berkonotasi dengan seks, cinta berkonotasi dengan kasih sayang.

No comments: