Warning !!

Peringatan!! Banyak mengandung artikel atau informasi untuk khusus DEWASA.
Informasi yang ada di sini bukan sebagai pengganti anjuran dan terapi yang diberikan oleh dokter atau ahli bidang bersangkutan, namun diharapkan dapat menambah pengetahuan Anda. Sebaiknya Anda tetap mengkonsultasikan masalah Anda dengan dokter keluarga Anda atau ahli bidang bersangkutan.

Bila Anda ingin berbagi artikel/ info yang menarik dan sesuai dengan topik blog ini, silahkan berbagi dengan join dan posting ke info_pria@yahoogroups.com.
Semua sumber/ penulis dari pada artikel/ tulisan/ informasi yang dimuat sudah kami usahakan untuk dicantumkan. Bila ada kesalahan harap hubungi kami pada (info_pria-owner[at]yahoogroups[dot]com). Terima kasih.

LEBIH LENGKAP!! Dapatkan DVD Info-Pria, yang berisikan e-book, kumpulan artikel, software dan lainnya. Lebih rinci klik disini.

Sunday, March 11, 2007

Argumen Pro Poligami

Seiring dengan hangatnya kontroversi poligami di Indonesia, saya merasa jengah dengan argumen pro poligami yang acapkali salah. Saya pribadi lebih menyerahkan poligami itu ke masing-masing individu, tetapi dengan aturan tertentu dari pemerintah, sehingga ikatan yang melibatkan tiga orang (dan lebih) ini tidak menghasilkan ekses yang negatif.

Tetapi logika-logika yang dipakai proponen poligami ini sungguh susah diterima, sehingga saya mencoba membantahnya, dan mengajak mereka untuk melontarkan argumen yang lebih dapat diterima.

"Kalau bisa memenuhi syarat yaa silahkan. Agama juga tidak tidak secara mutlak melarang [poligami]. Apalagi dalam kenyataannya, jumlah perempuan lebih banyak dibanding laki-laki.
Hidayat Nur Wahid, ketua MPR RI (Republika, 7 Desember 2006)

Argumen klasik, tetapi sebenarnya tidak logis. Walaupun populasi perempuan lebih banyak dari pada pria, tetapi kita harus mempertanyakan berapa persen perempuan yang bersedia dimadu dari sekian banyak populasi?

"Hidayat mencontohkan kisah poligami KH Abdullan Gymnastiar (AA Gym). Istri AA Gym, kata Hidayat, bisa menerima kenyataan itu. Adapun masalah video mesum seorang anggota DPR, yaitu YZ, Hidayat mengatakan istri yang bersangkutan jauh lebih tertekan"
Hidayat Nur Wahid, ketua MPR RI (Republika, 7 Desember 2006)

Kita patut kembali mempertanyakan seberapa dekat Hidayat dengan istri-istri AA Gym, sehingga beliau dapat berkata kalau istri AA Gym bisa menerima (karena nampaknya tidak demikian). Kalaupun satu istri bisa menerima, apakah jutaan wanita yang lain akan menerima kalau hendak di-poligami? Pernyataan Hidayat yang ke-dua tidak disertai dengan data yang meyakinkan sehingga susah untuk diterima, dan justru terkesan membenarkan poligami karena seolah-olah nampak lebih baik daripada berselingkuh. Walaupun pada kenyataanya, kedua-duanya membuat istri sakit hati.

"Apa zina yang haram mau difasilitasi, poligami yang halal didiskriminasi? Mau dibawa ke mana negeri yang berdasarkan Ketuhanan YME ini?"
Lalu Misbach Hidayat, Anggota DPR dari FKB (detik.com). Pernyataan yang mirip dilontarkan Sekretaris Fraksi PPP DPR Lukman Hakiem.

Poligami tidak diposisikan sebagai sesuatu yang sunnah (disarankan), tapi mubah (diijinkan). Poligami dapat menyebabkan banyak orang sakit hati, mulai dari istri yang dimadu, anak-anaknya, orang tuanya, dan bahkan keluarga besarnya. Membuat sakit hati sama sekali tidak sunnah, mubah, apalagi diwajibkan.

"Dari sudut pandang laki-laki, masalah `kehausan` nafsu birahi sedikit banyak dipengaruhi kepada kepuasan hubungan seksual dengan isteri. Bila isteri mampu memberikan kepuasan skesual, secara umum kehausan itu bisa terpenuhi dan sebaliknya bila kepuasan itu tidak didapat, maka kehausan itu bisa-bisa tak terobati. Akhirnya, menikah lagi sering menjadi alternatif solusi."
Ustadz Ahmad Sarwat, eramuslim.com

Diakui oleh ilmu kedokteran, hormon testoteron memang membuat nafsu seks pria lebih besar dari wanita. Namun nafsu besar tidak berarti harus nambah istri sepanjang satu-satunya istri masih mampu memenuhi. Nambah istri jelas bukan untuk mengakomodir nafsu besar, tapi nafsu ingin mencoba barang baru, bosan pada barang lama. Kalau nafsu ini dituruti, apa kalau istrinya sudah empat lalu tidak kepingin mencoba barang baru lagi? Lagipula, bukankah menahan diri adalah salah satu keunggulan ajaran Islam? Kalau menahan makan saja kuat, masa sih menahan keinginan untuk mencoba barang baru tidak kuat?
(hermansaksono.blogspot.com)

No comments: