Warning !!

Peringatan!! Banyak mengandung artikel atau informasi untuk khusus DEWASA.
Informasi yang ada di sini bukan sebagai pengganti anjuran dan terapi yang diberikan oleh dokter atau ahli bidang bersangkutan, namun diharapkan dapat menambah pengetahuan Anda. Sebaiknya Anda tetap mengkonsultasikan masalah Anda dengan dokter keluarga Anda atau ahli bidang bersangkutan.

Bila Anda ingin berbagi artikel/ info yang menarik dan sesuai dengan topik blog ini, silahkan berbagi dengan join dan posting ke info_pria@yahoogroups.com.
Semua sumber/ penulis dari pada artikel/ tulisan/ informasi yang dimuat sudah kami usahakan untuk dicantumkan. Bila ada kesalahan harap hubungi kami pada (info_pria-owner[at]yahoogroups[dot]com). Terima kasih.

LEBIH LENGKAP!! Dapatkan DVD Info-Pria, yang berisikan e-book, kumpulan artikel, software dan lainnya. Lebih rinci klik disini.

Sunday, August 5, 2007

Petting, Wajib Sebelum Intim

BAGI pasangan yang telah lama menikah dan memiliki anak, terkadang cumbuan tak lagi dilakukan. Dan akibatnya, keluhan kekurangan rasa nikmat pun acap muncul. Padahal, jika petting tetap dilakukan, stimulasi otak akan memacu kelenjar, mendatangkan sensasi nikmat yang luar biasa. Kenapa tak mencobanya?

Petting adalah tip untuk melipat gandakan sensasi sebelum Anda memasuki tahap pemanasan yang sesungguhnya. sebaiknya Anda berdua mencoba untuk tetap mengenakan baju sewaktu Anda melakukan petting, atau saling menggoda dengan stimulasi-stimulasi seperti di bawah ini. Tapi, jika saatnya sudah tepat, tanpa tersadari, Anda dan pasangan justru telah mencopoti busana sendiri.

Sebelumnya, usahakan Anda mengenakan pakaian dalam dari bahan lembut seperti sutra atau satin, atau kamisol tembus pandang di balik cardigan yang kancingnya mudah dibuka. Ini akan membuat Anda lebih gampang meningkatkan cumbuan, jika menginginkannya. lagipula, sentuhan tangan pada bagian lembut tersebut akan mudah memberikan sensasi yang menggoda pasangan Anda untuk lebih dalam lagi menjamahnya. Karena si dia tidak mungkin bisa memandang tubuh bagian dalam secara langsung, sehingga terpaksa mengintip-intip. Justru yang seperti inilah yang terasa lebih seksi.

Setelah itu, Anda bergantian menghidupkan gairah seksualnya. Dengan menyentuh dan menyapu torsonya dengan kuku. Setelah itu gantian melakukan elaborasi dengan jari-jari tangan dan mengusap-usap pundaknya. Remas pundaknya dengan lembut, sapu menaik ke arah leher, mengusap-usap di sana, lalu turun ke punggungnya yang telanjang. Jika mau variasi, Anda bisa "memijat" punggung pasangan Anda dengan tubuh bagian depan Anda, atau dengan payudara Anda. Percayalah, sentuhan payudara Anda di punggungnya akan mendatangkan sensasi yang tak terkatakan. Lihat, bukankah dia hanya dapat mengerang. Tapi, jika dia akan membalikkan badan, dan "menyerang" Anda, tolak dahulu. Pemanasan baru saja dimulai.

Anda pun dapat menyempurnakannya lagi dengan menarik tali sabuk pinggang celananya. Lalu dengan telunjuk, telusuri keliman celananya mulai dari lutut sampai ke daerah paha bagian dalam. Dengan begitu, Anda berdua akan mendapatkan bunyi gesekan celana yang seksi. Mainkan jari-jari Anda berada di dalam jepitan karet celana dalamnya, dan usap-usaplah daerah tersebut, masuk, ke luar lagi, sambil tekan, seolah-olah Anda ingin mengetahui "isi" di dalamnya. Lihat, napasnya menderu, bukan?

Atau, Anda dapat mengajak pasangan Anda menari dengan diiringi musik lincah. Minta pasangan Anda duduk, sementara ia duduk, Anda dapat sedikit demi sedikit duduk di pangkuannya sambil menghadap ke arahnya. Dengan begitu, si dia akan merasakan gesekan dan sentuhan lembut pinggul, payudara, dan kaki Anda. dan Anda dapat merasakan "sentuhan" si Mr Happy, kan? Lalu, sedikit demi sedikit, rengkuhkan badan Anda sampai akhirnya Anda berdua menyatu total.

Nah, lewat kecupan dan sentuhan, gairah dengan sendirinya akan semakin menyala-nyala. Jadi, Anda tidak perlu langsung menuju sasaran utama, yaitu bercinta. Karena getar-getar asmara semasa awal pertama Anda bercumbu dan melakukan petting (menggerakkan sambil menyentuh bagian-bagian vital tubuh Anda) dapat dilakukan dengan baik.

Soal bagaimana mengakhirinya, ah, rasanya, Anda pasti telah tahu, bukan?

No comments: