Warning !!

Peringatan!! Banyak mengandung artikel atau informasi untuk khusus DEWASA.
Informasi yang ada di sini bukan sebagai pengganti anjuran dan terapi yang diberikan oleh dokter atau ahli bidang bersangkutan, namun diharapkan dapat menambah pengetahuan Anda. Sebaiknya Anda tetap mengkonsultasikan masalah Anda dengan dokter keluarga Anda atau ahli bidang bersangkutan.

Bila Anda ingin berbagi artikel/ info yang menarik dan sesuai dengan topik blog ini, silahkan berbagi dengan join dan posting ke info_pria@yahoogroups.com.
Semua sumber/ penulis dari pada artikel/ tulisan/ informasi yang dimuat sudah kami usahakan untuk dicantumkan. Bila ada kesalahan harap hubungi kami pada (info_pria-owner[at]yahoogroups[dot]com). Terima kasih.

LEBIH LENGKAP!! Dapatkan DVD Info-Pria, yang berisikan e-book, kumpulan artikel, software dan lainnya. Lebih rinci klik disini.

Wednesday, July 18, 2007

Kompromi dengan Cemburu

Orang bilang, cemburu tandanya cinta! Paling tidak, dia masih care dan butuh kita. Tapi kalau kelewatan, pasti menyebalkan. Gimana mengatasinya?

Memang, orang bertipe pencemburu cenderung posesif. Sederet pertanyaan bernada curiga akan diajukan, bila dia merasa ada yang nggak beres, meski sebetulnya tak ada apa-apa.

Tapi, kalau tahu caranya, Anda bisa mengolah rasa cemburu dia menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi hubungan, lho. Untuk itu:

* Cari pemicu rasa cemburu itu. Apakah beralasan atau dicari-cari? Jika tak beralasan, coba selidiki masa lalunya. Mungkin dia punya pengalaman traumatik dengan hubungan cintanya. Kalau begitu adanya, yakinkan bahwa Anda adalah orang berbeda dengan orang-orang di masa lalunya.

* Mungkin dia orang yang tak pernah percaya diri, dan selalu menganggap dirinya kurang berharga. Bantulah dia menyingkirkan pikiran negatif itu. Bangun kepercayaan dirinya. Sesekali akui dan pujilah kelebihannya. Yakinkan bahwa dia adalah orang paling istimewa di mata Anda.

* Jangan putus komunikasi. Bagi pencemburu, komunikasi yang terputus akan menambah kecurigaan. Beribu pikiran negatif akan keluar dengan mudah. Kalau sudah begitu, bukan hanya dia yang menderita, tapi Anda juga. Tak ada salahnya mengirim menelpon sekedar say hello, kirim SMS, atau e-mail.

* Tunjukan bahwa Anda menyayanginya. Kalau memang cinta, katakan bahwa Anda mencintai dan memerlukannya. Bagilah dengannya, baik saat-saat bahagia ataupun sedih. Berikan perhatian yang cukup, seperti memberi kado pada Ultahnya atau membuat piknik kecil-kecilan berdua.

* Ingatkan bahwa cinta merupakan satu paket dengan kepercayaan dan kesetiaan. Tak ada alasan baginya untuk terus cemburu dan curiga. Tapi jika upaya itu gagal, rasanya Anda perlu mengkaji ulang hubungan tersebut. Buat apa pacaran, kalau hanya bikin stres?! (tri) (Astaga.com)

No comments: