Warning !!

Peringatan!! Banyak mengandung artikel atau informasi untuk khusus DEWASA.
Informasi yang ada di sini bukan sebagai pengganti anjuran dan terapi yang diberikan oleh dokter atau ahli bidang bersangkutan, namun diharapkan dapat menambah pengetahuan Anda. Sebaiknya Anda tetap mengkonsultasikan masalah Anda dengan dokter keluarga Anda atau ahli bidang bersangkutan.

Bila Anda ingin berbagi artikel/ info yang menarik dan sesuai dengan topik blog ini, silahkan berbagi dengan join dan posting ke info_pria@yahoogroups.com.
Semua sumber/ penulis dari pada artikel/ tulisan/ informasi yang dimuat sudah kami usahakan untuk dicantumkan. Bila ada kesalahan harap hubungi kami pada (info_pria-owner[at]yahoogroups[dot]com). Terima kasih.

LEBIH LENGKAP!! Dapatkan DVD Info-Pria, yang berisikan e-book, kumpulan artikel, software dan lainnya. Lebih rinci klik disini.

Wednesday, April 25, 2007

Mau Enteng JODOH? Singkirkan FOTO Diri

Anda masih melajang di usia yang matang? Sudah berbagai upaya dilakukan tapi tetap tak berhasil? Cara berikut mungkin bisa dicoba.

Satu masa di bulan Juli 2002, saya dihubungi seorang ibu. Ia memiliki dua anak, Tono (36) dan Tini (32) - keduanya bukan nama asli. Tono bisa dikatakan ganteng. Ahli komputer tamatan institut teknologi terkenal ini, telah bekerja di perusahaan swasta dengan posisi yang cukup baik. Nah, apa lagi yang dirisaukan oleh sang bunda? Hmm...ternyata ini dia. Putra kesayangannya masih membujang!

Okelah, sang bunda masih mengerti karena sebagai calon kepala keluarga tentu banyak hal yang mesti dipikirkan. Hanya saja, yang membuat gundah, Tini yang kariernya tidak bermasalah dan cukup cantik pun ternyata masih men-jomblo ria. "Apa tidak laku ya si Tini?" batin sang ibu.

Singkat cerita, ia minta tolong ke saya agar kedua anaknya cepat-cepat memperoleh jodoh. Apalagi jika kemudian dikaruniai anak, wah betapa senang calon nenek ini.

Merujuk buku Easy to Use Feng Shui for Love karangan Lilliantoo, seorang pakar feng shui Malaysia, saya pun memberi kiat-kiat agar janur melengkung bisa segera menghias rumah si ibu.

Alhamdullilah, saran saya ternyata berbuah juga. Dua-duanya dapat jodoh!

Perhatikan Sisi Barat Daya

Begitulah, feng shui ternyata tidak saja membahas tata letak rumah atau kantor. Ilmu kuno dari Cina ini bisa dimanfaatkan pula untuk perjodohan.
Feng shui (dialek Mandarin) atau Hong shui (dialek Hokkian) memiliki arti angin dan air. Prinsip dasar pengetahuan tata letak yang telah berusia 3.000 tahun ini percaya bahwa di sekitar kita ada energi (chi) yin dan yang. Yin cenderung membawa sifat negatif seperti wanita, bulan, warna redup, dan suasana sepi. Sebaliknya, yang cenderung membawa sifat positif, semisal pria, matahari, warna cerah, dan suasana ramai. Yang perlu diperhatikan, keduanya harus berada dalam posisi seimbang. Jangan sampai salah satu unsur dominan atas lainnya.

Mari kita ambil contoh kamar seorang wanita. Jika kamarnya terlalu redup, warna dominannya biru (dinding, seprei dan sarung bantal, karpet, hordeng), lalu ada foto atau lukisan diri di dinding dalam ukuran besar atau kecil, maka sesuai prinsip feng shui perjodohan, kamar seperti itu terasa terlalu yin. Tidak heran kalau si gadis lebih menyukai hidup sendiri alias melajang.

Bagaimana dengan kamar pria? Bila ia memajang poster tokoh idolanya, misal Alessandro Del Piero, atau miniatur mobil atau motor, lalu di dindingnya bergantung gitar, raket, atau sepatu bola, plus pencahayaan yang terang benderang dan warna dinding ngejreng, energi yang mendominasi kamar itu. Tak heran bila ia menyukai kehidupan yang "aktif", alias akan terus bujangan. Kalaupun memiliki teman wanita, jalan menuju ke pelaminan terasa seperti mendaki Puncak Everest.

Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi suasana yang tidak seimbang tadi?

Mulailah dengan menata ulang letak tempat tidur sang dara. Pencahayaan pun harus dikoreksi. Ubahlah kamar yang redup tadi menjadi sedikit cerah. Sesekali bunyikan musik romantis. Pada dinding arah barat daya beri akses warna pink atau merah yang lembut.

Singkirkan untuk sementara foto diri penghuni kamar yang tergantung di dinding. Ganti dengan poster atau lukisan siapa saja, bintang film pun oke. Yang penting jangan seorang diri, lebih baik sepasang pria-wanita yang sedang memadu janji. Lihat pula, apa di kamar itu tergantung lukisan yang mengandung unsur air (sungai, air terjun, air mancur). Jika iya, pindahkan ke ruang tamu atau ruang makan. Ini tidak berlaku untuk si lajang saja, tapi juga bagi mereka yang sudah berumah tangga. Mengapa? Alih-alih memperindah kamar, lukisan semacam itu menurut feng shui bisa mendatangkan musibah. Bisa dirampok atau ehem ... suami lari ke pelukan wanita lain.

Pada sisi barat daya bisa diberi hiasan petasan dari plastik atau kertas berwama merah marun yang menggambarkan suasana pesta. Bisa pula ditambahkan sepasang lentera merah seukuran bola tenis atau bola kaki. Kalau bisa, pada lentera tadi diberi biasan huruf Kanji berwarna kuning double happiness (shuang-xi). Ini bukan klenik, lo, tapi simbol untuk menuju perkawinan. Sampai sekarang, huruf yang sama sering dipakai sebagai latar belakang pelaminan pengantin Cina tradisional.

Sedangkan lentera merah berarti kegembiraan. Inilah sebabnya mengapa setiap menjelang Imlek, warna ini dominan sekali.

Mengapa arah barat daya?

Menurut feng shui, tiap sisi utara-selatan-barat-timur, dan sisi-sisi di antaranya memiliki peran dan arti tersendiri. Nah, sisi barat daya mewakili sisi pernikahan dan kesuburan. Pada feng shui perjodohan, sisi inilah yang harus diaktifkan.

Dapat Tapi Protes

Sampai saat ini saya sudah menangani 15 lajang (baik pria atau wanita) berdasarkan feng shui perjodohan. Yang telah berhasil menikah tujuh orang. Tapi semua itu berkat Yang di Atas, feng shui perjodohan hanyalah sarana.

Si gadis atau perjaka yang kamarnya sudah dirombak tak lupa harus banyak berdoa. Soal waktu terkabulnya, tergantung. Ada yang tujuh bulan, satu tahun, 1,5 tahun, bahkan ada pula yang 2,5 tahun.

Satu hal yang tak boleh terlupakan, jangan memasang cermin di samping tempat tidur. Bayangan yang bersangkutan akan terhihat di dalam cermin pada saat tidur. Sebaiknya dipindahkan ke dinding di belakang kepala. Cermin dalam feng shui merupakan sarana untuk mengubah shar chi (chi pembunuh) menjadi sheng chi (chi menguntungkan) Dengan catatan, meletakkannya tepat dan benar. Pada kasus cermin di samping tempat tidur bisa berakibat buruk. Tak jarang pasangan suami-istri penghuni kamar itu cekcok, yang berujung perceraian.

O, ya, jangan iseng-iseng dengan feng shui perjodohan ini. "Hitung-hitungan"-nya harus diterapkan pada orang yang siap menikah. Suatu hari saya dimintai tolong oleh Tiwuk (sebut saja begitu), gadis manis yang sedang kebingungan memilih pacar. Tiwuk memiliki banyak teman, mulai dari teman sekerja, teman lain pulau, bahkan ada yang lain negara. Ia kebingungan memilih mana yang cocok buatnya.

Saya pun memasangkan atribut feng shui perjodohan. Lima bulan kemudian saya memperoleh telepon darinya. Nadanya sedih, karena itu saya agak kaget. "Saya sudah hampir menikah, tapi gagal. Ia kemudian bercerita, tadinya semua keluarga sudah setuju ia akan diboyong pria bule. Paspor pun sudah dibuat, dan ia sedang mengurus visa. Sayang, adiknya yang sekamar tidak setuju kakaknya diboyong keluar negeri.

Tapi apa karena adiknya tidak setuju lalu gagal? Ternyata tidak. Selidik punya selidik, atribut-atribut feng shui sudah dipindah-pindahkan letaknya sehingga tidak seperti yang saya anjurkan lagi. Ya, mau bilang apa lagi. Belum jodohnya kali.

Di lain pihak, selang tujuh bulan kemudian, ibu dua anak tadi sempat menelepon saya kembali untuk memberitakan bahwa kedua anaknya dapat jodoh. Dalam ceritanya, Tini memperoleh calon suami dokter seperti yang dicita-citakan. "Tapi dia dokter tamatan universitas swasta. Saya maunya alumnus UI," katanya di ujung telepon seberang sana.

Aduh lbu, sudah bagus dapat menantu, ee ... Ia pakai milih segala. Memang ada jaminan kalau dari UI rumah tangganya pasti harmonis? (kafedago.com)

No comments: