Warning !!

Peringatan!! Banyak mengandung artikel atau informasi untuk khusus DEWASA.
Informasi yang ada di sini bukan sebagai pengganti anjuran dan terapi yang diberikan oleh dokter atau ahli bidang bersangkutan, namun diharapkan dapat menambah pengetahuan Anda. Sebaiknya Anda tetap mengkonsultasikan masalah Anda dengan dokter keluarga Anda atau ahli bidang bersangkutan.

Bila Anda ingin berbagi artikel/ info yang menarik dan sesuai dengan topik blog ini, silahkan berbagi dengan join dan posting ke info_pria@yahoogroups.com.
Semua sumber/ penulis dari pada artikel/ tulisan/ informasi yang dimuat sudah kami usahakan untuk dicantumkan. Bila ada kesalahan harap hubungi kami pada (info_pria-owner[at]yahoogroups[dot]com). Terima kasih.

LEBIH LENGKAP!! Dapatkan DVD Info-Pria, yang berisikan e-book, kumpulan artikel, software dan lainnya. Lebih rinci klik disini.

Thursday, April 12, 2007

Ejakulasi Terhambat Bikin Penat

” Memang serba salah jadi suami, terlalu cepat keluar bikin istri kecewa. Terlalu lama keluar, bikin istri tersiksa”


Disaat para pria melakukan apapun untuk memperlama ejakulasinya, termasuk dengan cara mengkonsumsi obat kuat, ternyata ada sekitar 1 dari 1000 pria justru ingin mempercepat ejakulasinya. Mereka adalah pria yang mengalami hambatan dalam ejakulasinya. Kondisi ini tidak bisa dianggap enteng. Pria yang mengalami hambatan dalam ejakulasinya perlu waktu berjam-jam atau bahkan sama sekali tidak bisa ejakulasi.

Ejakulasi yang lama di satu sisi bisa membuat istri bahagia, tapi bila terlalu lama seperti pada kasus pria yang mengalami ejakulasi terhambat, malah akan membuat menderita. Bayangkan saja, istri boleh jadi sudah berulang-ulang orgasme, tenaganya sudah terkuras, gairah seksualnya sudah kembali normal lalu ingin istirahat dan tidur. Sementara itu suaminya justru masih berpacu meraih puncak kenikmatan. Hal ini tentu saja berdampak pada fisik dan psikis keduanya. Suami capek karena tidak kunjung ejakulasi, sementara istri pun capek kerena harus menunggu suami ejakulasi.

Menilik penyebabnya, ejakulasi terhambat (retarded ejaculation) bisa terjadi karena faktor fisik maupun psikis. Penyebab gangguan fisik antara lain di uretra atau saluran kemih. Misalnya penyempitan akibat infeksi atau kerusakan jaringan ikat karena trauma benturan atau pukulan/tendangan di sekitar daerah pubis/panggul. Bisa juga karena mekanisme klep yang mengatur masing-masing aliran darah, air mani, dan alir seni di penis terganggu. Kerja klep itulah yang memungkinkan sperma tak bercampur dengan air seni meski salurannya sama. Kalau klepnya tidak berfungsi, bukan tidak mungkin spermanya akan muncrat kembali ke kantong kemih atau malah masuk ke ginjal. Hal ini sangat berbahaya dan menimbulkan sakit atau nyeri yang luar biasa.

Selain itu diduga pria yang memiliki penyakit diabetes, jantung, hipertensi dan stroke, ternyata lebih rentan mengalami ejakulasi terhambat. Hal ini bukan karena penyakitnya itu sendiri melainkan penggunaan obat-obatan untuk mengatasi penyakit-penyakit tersebut. Terlebih apabila penggunaan obat tersebut di luar pengawawan dokter. Diduga obat-obat untuk penyakit di atas berhubungan dengan pembuluh darah dan sistem saraf.

Ejakulasi terhambat sebagian besar disebabkan oleh faktor psikologis. Tepatnya trauma terhadap kehidupan seks itu sendiri. Diantaranya pengalaman pria tersebut pada saat dia kanak-kanak. Misalnya ia pernah dipaksa melihat atau melakukan hal-hal tak senonoh yang sama sekali belum dimengertinya. Bisa juga karena tanpa sengaja si anak melihat adegan berintim-intim orang tuanya atau orang dewasa lainnya. Terlebih bila dia melihat wanita berteriak-teriak karena rasa nikmat. Tapi yang tertangkap oleh anak adalah kesan bahwa seks itu sesuatu yang menyakitkan.

Apabila ejakulasi terhambat disebabkan oleh masalah psikis, maka pria yang mengalami harus berkonsultasi ke konsultan seks yang merekomendasikannya untuk berobat lebih lanjut ke dokter ahli lain yang terkait. Istri mempunyai peranan yang sangat penting dalam penyembuhan suami yang mengalami ejakulasi terhambat akibat masalah psikis. Istri harus mengerti dengan cara tidak mengemukakan secara langsung semua kekesalan dan kekecewaannya karena hal ini malah akan menambah beban suami dan suami menjadi stres. Sebaiknya istri mengkomunikasikannya secara baik-baik tanpa menghakimi dan membicarakan masalah ini atas dasar kepentingan berdua. Istri juga berperan untuk mendorong suami agar mau bekonsultasi. Sebaliknya suami pun harus terbuka untuk menyadari keadaannya, dan tidak malu untuk berkonsultasi.

Masalahnya banyak suami yang tidak menyadari kalau ejakulasi terhambat itu adalah suatu gangguan. Kebanyakan masih menganggap lamanya ejakulasi adalah sesuatu yang hebat. Terlambatnya kesadaran para suami bahwa ejakulasinya yang lama tersebut adalah gangguan menyebabkan pengobatan yang dilakukan terlambat, dan selama itu pula hubungan suami istri terganggu. Sebetulnya tidak ada batasan yang pasti untuk mencapai ejakulasi, yang terpenting disepakati oleh kedua pasangan. Bisa 1 menit, 2 menit bahkan 30 menit sekalipun asal keduanya merasa nyaman. Tapi apabila salah satu sudah merasa terganggu, maka segeralah hubungi konsultan seks atau dokter terkait.
(Farida Ekasari, S.IP., MKM.) - Gema Pria BKKBN

No comments: