Warning !!

Peringatan!! Banyak mengandung artikel atau informasi untuk khusus DEWASA.
Informasi yang ada di sini bukan sebagai pengganti anjuran dan terapi yang diberikan oleh dokter atau ahli bidang bersangkutan, namun diharapkan dapat menambah pengetahuan Anda. Sebaiknya Anda tetap mengkonsultasikan masalah Anda dengan dokter keluarga Anda atau ahli bidang bersangkutan.

Bila Anda ingin berbagi artikel/ info yang menarik dan sesuai dengan topik blog ini, silahkan berbagi dengan join dan posting ke info_pria@yahoogroups.com.
Semua sumber/ penulis dari pada artikel/ tulisan/ informasi yang dimuat sudah kami usahakan untuk dicantumkan. Bila ada kesalahan harap hubungi kami pada (info_pria-owner[at]yahoogroups[dot]com). Terima kasih.

LEBIH LENGKAP!! Dapatkan DVD Info-Pria, yang berisikan e-book, kumpulan artikel, software dan lainnya. Lebih rinci klik disini.

Thursday, March 29, 2007

Tidak Boleh Atau Memang Tidak Mau?

Seringkali dalam kehidupan sehari-hari orang bersoloroh dengan temannya mengatakan bahwa si A itu orang yang aseksual. Tetapi sebenarnya maksud seloroh aseksual itu apa sih? Dan mengapa orang bisa menjadi aseksual.

Istilah aseksual berkaitan dengan ketidakhadiran aktivitas seksual atau kadar tanggapan seksual yang rendah. Persatuan sel-sel jantan dan betina secara seksual (seperti sperma dan telur pada manusia) merupakan inti dari reproduksi yang wajar di antara mamalia dan kebanyakan spesies non-mamalia.

Namun, banyak organisme yang bereproduksi melalui cara-cara aseksual, seperti pembentukan spora, berpucuk, atau pembelahan. Organisme yang bereproduksi melalui cara ini tidak memiliki jenis kelamin.

Aseksualitas juga dapat berkenaan dengan tidak adanya ketertarikan atau keterlibatan dalam seks pada spesies seksual. Beberapa aliran keagamaan mengharuskan anggotanya dalam tingkatan tertentu untuk menjauhkan diri dari seks.

Walaupun mungkin mereka memiliki rasa tertarik seksual yang normal, mereka diharuskan bersumpah untuk tidak melakukannya. Dalam beberapa waktu, tidak adanya keterlibatan dalam aktivitas seksual dapat menyebabkan hilangnya ketertarikan seksual. Sumpah untuk menjauhi seks dapat dilakukan diluar arena keagamaan, walaupun biasanya tergantung waktu dan kondisi.

Ketidaktertarikan akan seks juga dapat diakibatkan oleh disfungsi seksual: yaitu, kondisi psikologis atau organik yang menghambat perilaku dan tanggapan seksual normal. Khususnya, dalam kasus ketidak-tertarikan akan seks penuh, kondisi ini dapat di diagnosa sebagai kelainan keinginan seksual.

Pada kelainan ini penderita tidak mempunyai fantasi seksual atau keinginan melakukan seks yang tetap. Lebih jauh lagi, individu ini menunjukkan keengganan yang kuat terhadap kontak kelamin baik heteroseksual ataupun homoseksual. Sebagai tambahan, kegagalan yang berkelanjutan dalam tanggapan seksual dapat menyebabkan penghindaran dari seks atau situasi seksual. Hal ini dapat terjadi kapan saja dalam usia kehidupan seseorang, namun cenderung terjadi lebih sering pada kaum yang sudah berumur.

Kondisi seperti ini dapat memiliki akar emosional, atau dapat juga memiliki penyebab organik. Seringkali mereka dapat diobati melalui terapi seks dan/atau intervensi medis. Namun kelainan ini dapat juga mencerminkan masalah-masalah psikologis kompleks yang sulit disembuhkan. Sebagai tambahan, beberapa individu mungkin secara biologis tidak mampu memiliki keinginan seksual atau terlibat dalam aktivitas seksual dan walaupun merupakan anggota spesies seksual, mereka merupakan aseksual. Namun hal ini merupakan kondisi yang langka dan kebanyakan dari seksual disfungsi dapat diatasi dengan terapi intervensi.

Banyak metode yang bisa dilakukan untuk terapi ini, dan mungkin seorang seksolog akan meninjau masalah aseksual ini kasus per kasus. Tidak semua masalah aseksual bisa disembuhkan hanya dengan satu metode saja.

No comments: