Warning !!

Peringatan!! Banyak mengandung artikel atau informasi untuk khusus DEWASA.
Informasi yang ada di sini bukan sebagai pengganti anjuran dan terapi yang diberikan oleh dokter atau ahli bidang bersangkutan, namun diharapkan dapat menambah pengetahuan Anda. Sebaiknya Anda tetap mengkonsultasikan masalah Anda dengan dokter keluarga Anda atau ahli bidang bersangkutan.

Bila Anda ingin berbagi artikel/ info yang menarik dan sesuai dengan topik blog ini, silahkan berbagi dengan join dan posting ke info_pria@yahoogroups.com.
Semua sumber/ penulis dari pada artikel/ tulisan/ informasi yang dimuat sudah kami usahakan untuk dicantumkan. Bila ada kesalahan harap hubungi kami pada (info_pria-owner[at]yahoogroups[dot]com). Terima kasih.

LEBIH LENGKAP!! Dapatkan DVD Info-Pria, yang berisikan e-book, kumpulan artikel, software dan lainnya. Lebih rinci klik disini.

Thursday, March 8, 2007

Menyiasati Terjadinya Miskomunikasi

Pepatah mengatakan ada 2 hal yang tidak bisa ditarik kembali, yakni waktu dan kata-kata. Hal ini juga berlaku dalam hubungan asmara. Seringkali ditemukan kasus hubungan asmara harus berpisah hanya karena perkataan yang salah tanpa disengaja.

Pria dan wanita memiliki gaya berbicara yang berbeda. Pria lebih suka berbicara logis, mengenai politik, bisnis, mobil, olahraga, dan hal lainnya yang mewakili kejantanannya. Berbeda dengan wanita yang biasanya topik pembicaraannya berkisar tentang anak, gosip, masakan, maupun keluh kesah hatinya dan lebih banyak melibatkan perasaan. Kadang-kadang mungkin satu sama lain kurang berminat terhadap topik yang sedang dibahas oleh pasangannya.

Sebagai pria, mereka ingin dilihat sebagai penyelesai masalah, sehingga sering bila wanita berkeluh kesah bagi pria kedengarannya wanita tersebut meminta bantuan darinya. Mulailah pria memberikan solusi atas keluh kesah pasangannya. Mungkin saja pada saat itu sang wanita sedang tidak mencari solusi atas apa yang dikeluhkannya, ia hanya membutuhkan seorang teman untuk mendengarkan tanpa memberikan komentar. Akibat nasihat maupun usul dari pasangan tersebut si wanita jadi bertambah kesal.

Bagaimanakah komunikasi yang benar di antara dua orang makhluk yang berbeda karakter dan sifat tersebut agar keduanya mendapatkan kepuasan ?

Komunikasi merupakan jembatan penghubung kasih diantara pria dan wanita. Oleh karena itu wanita harus pandai-pandai dalam memilih kata-kata sehingga tidak disalah-artikan oleh pria. Seperti kalimat “Kamu tidak mengerti” yang bagi wanita makna sebenarnya adalah “Kamu tidak mengerti bahwa saya saat ini tidak membutuhkan penyelesaian.”

Sedangkan di telinga pria perkataan tersebut seperti hukuman yang menyatakan ia tidak mampu mengatasi persoalan pasangannya. Akan lebih baik bila sebelum menceritakan keluh kesahnya seorang wanita berkata “Saat ini saya hanya ingin membagikan perasaan-perasaan saya. Hal ini akan membuat saya merasa lebih baik.” Dengan kalimat tersebut seorang pria telah siap untuk mendengarkan tanpa ia merasa frustrasi karena tidak dapat membantu menyelesaikan persoalan.

Janganlah lupa mengucapkan terimakasih pada pasangan Anda karena ia telah berkenan meluangkan waktu untuk mendengarkan keluh kesah Anda. Penghargaan padanya atas hal sulit yang telah dilakukannya (mendengarkan tanpa memberikan komentar ataupun mendengarkan tanggapan negatif dari pasangannya) akan membuatnya merasa bahagia dan ia akan bersedia melakukannya lagi di lain kesempatan.

Yang juga penting untuk diingat adalah berhati-hatilah dalam pemakaian kata dan nada suara terutama bila berkomunikasi dengan pasangan, karena kalimat yang sama bila diucapkan dengan nada yang berbeda akan memberikan arti yang berbeda pula. Jangan sampai jembatan komunikasi di antara Anda berdua terputus hanya karena suatu perkataan yang diterjemahkan secara berbeda. (Astaga)

No comments: