Warning !!

Peringatan!! Banyak mengandung artikel atau informasi untuk khusus DEWASA.
Informasi yang ada di sini bukan sebagai pengganti anjuran dan terapi yang diberikan oleh dokter atau ahli bidang bersangkutan, namun diharapkan dapat menambah pengetahuan Anda. Sebaiknya Anda tetap mengkonsultasikan masalah Anda dengan dokter keluarga Anda atau ahli bidang bersangkutan.

Bila Anda ingin berbagi artikel/ info yang menarik dan sesuai dengan topik blog ini, silahkan berbagi dengan join dan posting ke info_pria@yahoogroups.com.
Semua sumber/ penulis dari pada artikel/ tulisan/ informasi yang dimuat sudah kami usahakan untuk dicantumkan. Bila ada kesalahan harap hubungi kami pada (info_pria-owner[at]yahoogroups[dot]com). Terima kasih.

LEBIH LENGKAP!! Dapatkan DVD Info-Pria, yang berisikan e-book, kumpulan artikel, software dan lainnya. Lebih rinci klik disini.

Thursday, March 29, 2007

Cocokkah Kondom Buat Saya.....?

Profil
- Kondom tidak hanya mencegah kehamilan, tetapi juga mencegah IMS (Infeksi Menular Seksual) termasuk HIV/AIDS
- Efektif bila dipakai dengan baik dan benar
- Dapat dipakai bersama kontrasepsi lain untuk mencegah IMS


Kondom merupakan selubung/sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil), atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat hubungan seksual. Kondom terbuat dari karet sintetis yang tipis, berbentuk silinder, dengan muaranya berpinggir tebal, yang bila digulung berbentuk rata atau mempunyai bentuk seperti puting susu.
Berbagai bahan telah ditambahkan pada kondom baik untuk meningkatkan efektivitasnya (misalnya penambahan spermisida) maupun sebagai aksesoris aktivitas seksual. Modifikasi tersebut dilakukan dalam hal :

- Bentuk
- Warna
- Pelumas
- Ketebalan
- Bahan

Cara Kerja

1. Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi perempuan
2. Khusus kondom yang terbuat dari lateks dan vinil mencegah penularan mikroorganisme penyebab IMS termasuk HBV (virus hepatitis B) dan HIV/AIDS dari satu pasangan kepada pasangan yang lain.

Efektivitas

Kondom cukup efektif bila dipakai secara benar pada setiap kali berhubungan seksual. Pada beberapa pasangan, pemakaian kondom tidak efektif karena tidak dipakai secara konsisten. Berdasarkan penelitian ilmiah didapatkan hanya sedikit angka kegagalan kondom yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per tahun

Manfaat

1. Kontrasepsi
- Efektif bila digunakan dengan benar
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Tidak mengganggu kesehatan klien
- Tidak mempunyai pengaruh sistemik dalam tubuh
- Murah dan dapat dibeli secara umum
- Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus
- Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus ditunda.

2. Nonkontrasepsi
- Memberi dorongan kepada pria untuk ikut ber-KB
- Dapat mencegah penularan IMS
- Mencegah ejakulasi dini
- Membantu mencegah terjadinya kanker leher rahim (kanker serviks) karena dapat mengurangi terjadinya iritasi akibat masuknya bahan pemicu/penyebab kanker dari luar (karsinogenik eksogen) pada serviks.
- Saling berinteraksi sesama pasangan
- Mencegah imuno infertilitas

Keterbatasan

- Efektifitas tidak terlalu tinggi
- Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi
- Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung).
- Pada beberapa klien bisa menyebabkan kesulitan untuk mempertahankan ereksi
- Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual
- Beberapa klien malu untuk membeli kondom di tempat umum
- Pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan masalah dalam hal limbah.

Penilaian Klien

Klien tidak memerlukan atau membutuhkan anamnesis atau pemeriksaan khusus untuk pemakaian kondom, tetapi mereka perlu diberi penjelasan lisan atau instruksi tertulis. Kondisi yang perlu dipertimbangkan untuk seleksi penggunaan kondom dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1
Seleksi Klien Pengguna Kondom

KONDOM - Sesuai untuk pria yang :
- Ingin berpartisipasi dalam program KB
- Ingin segera mendapatkan alat kontrasepsi
- Ingin kontasepsi sementara
- Ingin kontrasepsi tambahan
- Hanya ingin menggunakan alat kontrasepsi jika akan berhubungan
- Berisiko tinggi tertular/menularkan IMS

KONDOM - Tidak sesuai untuk pria yang :
- Mempunyai pasangan yang berisiko tinggi apabila terjadi kehamilan
- Alergi terhadap bahan dasar kondom
- Menginginkan kontrasepsi jangka panjang
- Tidak mau terganggu dengan berbagai persiapan untuk melakukan hubungan seksual
- Tidak peduli berbagai persyaratan kontrasepsi


Cara Penggunaan/Instruksi bagi Klien

- Gunakan kondom setiap akan melakukan hubungan seksual
- Agar efek kontrasepsinya lebih baik, tambahkan spermisida ke dalam kondom
- Jangan menggunakan gigi, benda tajam seperti pisau, silet, gunting atau benda tajam lainnya pada saat membuka kemasan
- Pasangkan kondom saat penis sedang ereksi, tempelkan ujungnya pada glans penis (kepala penis) dan tempatkan bagian penampung sperma pada ujung uretra. Lepaskan gulungan karetnya dengan jalan menggeser gulungan tersebut ke arah pangkal penis. Pemasangan ini harus dilakukan sebelum penetrasi penis ke vagina
- Bila kondom tidak mempunyai penampungan sperma pada bagian ujungnya, maka saat memakai, longgarkan sedikit bagian ujungnya agar tidak terjadi robekan pada saat ejakulasi
- Kondom dilepas sebelum penis melembek
- Pegang bagian pangkal kondom sebelum mencabut penis sehingga kondom tidak terlepas pada saat penis dicabut dan lepaskan kondom di luar vagina agar tidak terjadi tumpahan cairan sperma di sekitar vagina
- Gunakan kondom hanya untuk satu kali pakai
- Buang kondom bekas pakai pada tempat yang aman
- Sediakan kondom dalam jumlah cukup di rumah dan jangan disimpan di tempat yang panas karena hal ini dapat menyebabkan kondom menjadi rusak atau robek saat digunakan
- Jangan gunakan kondom apabila kemasannya robek atau kondom tampak rapuh/kusut
- Jangan gunakan minyak goreng, minyak mineral, atau pelumas dari bahan petrolatum karena akan segera merusak kondom


Memberikan persediaan kondom kepada klien

- Jumlah kondom yang diberikan dapat bervariasi menurut pertimbangan orang per orang. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan adalah frekuensi hubungan seksual, jarak dari klinik/tempat pelayanan dan permintaan khusus. Kondom diberikan dalam jumlah yang cukup untuk melindungi pasangan selama 6 bulan
- Kondom yang diberikan pada klien harus terjamin mutunya dan petugas klinik harus mengetahui jenis dan spesifikasi dari kondom yang disalurkan dan sudah melalui pengkajian mutu. Kalau ada keraguan tentang mutu kondom sebaiknya jangan diberikan, kalau terpaksa diberikan sebaiknya dipakai bersama-sama dengan spermisida


Kujungan Ulang

Saat klien datang pada kunjungan ulang harus ditanyakan kalau ada masalah dalam penggunaan kondom dan kepuasan klien dalam menggunakannya. Kalau masalah timbul karena kekurangtahuan dalam penggunaan sebaiknya informasi diulangi kembali kepada klien dan pasangannya. Kalau masalah menyangkut ketidanyamanan dan kejemuan dalam menggunakan kondom sebaiknya dianjurkan untuk memilih metode kontrasepsi lainnya.


Tabel 2
Penanganan efek samping dan masalah kesehatan lainnya

- Kondom rusak atau diperkirakan bocor (sebelum berhubungan)
Buang dan pakai kondom baru atau pakai spermisida digabung kondom

- Kondom bocor atau dicurigai ada curahan di vagina saat berhubungan
Jika dicurigai ada kebocoran, pertimbangkan pemberian Morning After Pill

- Dicurigai adanya reaksi alergi (spermisida)
Reaksi alergi, meskipun jarang, dapat sangat mengganggu dan bisa berbahaya. Jika keluhan menetap sesudah berhubungan dan tidak ada gejala IMS, berikan kondom alami (produk hewani: lamb skin atau gut) atau bantu klien memilih metode lain

- Mengurangi kenikmatan hubungan seksual
Jika penurunan kepekaan tidak bisa ditolerir biarpun dengan kondom yang lebih tipis, anjurkan pemakaian metode lain


(Farida Ekasari,SIP,MKM) - Gema Pria BKKBN

Sumber : Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2003

No comments: