Warning !!

Peringatan!! Banyak mengandung artikel atau informasi untuk khusus DEWASA.
Informasi yang ada di sini bukan sebagai pengganti anjuran dan terapi yang diberikan oleh dokter atau ahli bidang bersangkutan, namun diharapkan dapat menambah pengetahuan Anda. Sebaiknya Anda tetap mengkonsultasikan masalah Anda dengan dokter keluarga Anda atau ahli bidang bersangkutan.

Bila Anda ingin berbagi artikel/ info yang menarik dan sesuai dengan topik blog ini, silahkan berbagi dengan join dan posting ke info_pria@yahoogroups.com.
Semua sumber/ penulis dari pada artikel/ tulisan/ informasi yang dimuat sudah kami usahakan untuk dicantumkan. Bila ada kesalahan harap hubungi kami pada (info_pria-owner[at]yahoogroups[dot]com). Terima kasih.

LEBIH LENGKAP!! Dapatkan DVD Info-Pria, yang berisikan e-book, kumpulan artikel, software dan lainnya. Lebih rinci klik disini.

Saturday, February 24, 2007

Midnight Attack!

Suami Puas, Istri Tersiksa?

Bercinta di tengah malam atau yang kerap disebut dengan Midnight Attack menawarkan sensasi tersendiri bagi kaum Adam. Setidaknya, hal ini diakui segelintir pria kendati tidak representatif. Selain rasa lelah sirna, stamina pun kian pulih setelah tidur yang cukup. Kendati demikian, bagaimana dengan psikologis sang istri? Apakah mereke menyukai midnight attack?

Rutinitas kaum metropolis khususnya kota besar berjalan seakan tak pernah berhenti. Otak dan tenaga dikuras hingga ke titik terendah. Fenomena ini tentunya berdampak pada hasrat bercinta seseorang.

Gejala ini kerap dirasakan Edi, seorang marketing manager perusahaan swasta bertaraf internasional. Kesibukan Edi dalam bekerja seakan tak kenal waktu. Semakin tinggi karir seseorang, maka semakin tinggi pula tugas dan tanggung jawabnya. Setidaknya hal ini selalu menerpa Edi. Alhasil, hasratnya bercinta dengan sang isteri pun menurun. Pasalnya, saat ia pulang ke rumah ia sudah dalam keadaan lelah.

Edi pasangan yang baru menikah beberapa bulan lalu. Seharusnya, hubungan ranjang Edi dengan sang isteri masih berjalan hangat dan menyenangkan. Tapi Edi mengaku, waktu khusus mereka untuk bercinta menjadi kendala utama. Maklum, Edi tipe workaholic. "Tiap saya pulang ke rumah, badan saya sangat lelah karena rutinitas kantor. Jadi, setelah saya membersihkan badan dan makan malam saya suka langsung tidur. Saya terlalu lelah untuk bercinta. Tapi di malam hari saya suka terbangun dan di situlah saya mengajak isteri bercinta," ungkap Edi.

Edi mengaku, isterinya tidak pernah protes atas perilakunya yang suka midnight attack. Menurut Dr. Harjono Djatioetomo, Sp.And, Spesialis Andrologi dari Omni Medical Center, midnight attack kadang dianggap menawarkan sensasi lebih, tapi itu untuk sisi pria. Sedangkan dari segi wanita justru sebaliknya. Dalam bercinta wanita perlu prolog dan persiapan. Saat di kantor, tidak ada salahnya memberi tahu bahwa nanti malam akan mengajak istri bercinta. Saat itu pula si isteri akan berpikir bagaimana cara untuk memuaskan suami dan dia pun akan melakukan persiapan. Di situlah birahinya mulai naik, karena dia tahu kalau nanti malam dia akan bercinta, jadi dia memanfaatkan situasi. Begitu suaminya pulang, dia sudah dalam keadaan siap berhubungan seksual, dan dia pasti akan cepat mengalami kepuasan. Itu jika kita lihat dari segi wanita," jelas Dr. Harjono.

Dr. Harjono menambahkan, ada berbagai macam predikat seks malam hari, mulai serangan fajar, midnight attack, dan lainnya, semua itu tak lebih dari sensasi bercinta yang signifikan. Kondisi atau perasaan saat bercinta yang dialami pria dan wanita tak ada bedanya, cuma stamina yang berbeda. Namun, yang sulit bagi wanita adalah mengatur birahi.

"Dibandingkan dengan wanita yang bekerja siang hari, wanita yang bekerja pada malam hari jauh lebih mudah menerima hubungan seks di malam hari. Wanita yang kerja di siang hari, biasanya kalau sudah tidur, susah dibangunkan," jelasnya.

Bagi sebagian wanita, fenomena midnight attack dianggap sebagai beban karena midnight attack bisa menurunkan kadar kenikmatan bercinta. "Isteri merasa midnight attack itu bisa jadi suatu siksaan. Menjelang tidur, bukan seks yang ada di pikiran wanita, tapi bagaimana ia bangun pagi hari dan menyiapkan kebutuhan anak dan suami, bukan seks. Walau pun melayani suami hanya sekedar kewajiban, mereka tidak akan mengalami kenikmatan karena bercinta secara asal-asalan," jelas dokter Harjono.

Secara umum, wanita senang berhubungan intim bila tidak ada batas waktu. Jika ingin bercinta pada malam hari, waktu yang paling pas adalah setelah makan malam, istirahat dan dalam kondisi santai. Dikondisi seperti ini perempuan lebih mudah orgasme.


Tipikal Pria Egois
Sebagian pria menilai, midnight attack lebih nikmat dari pada seks dalam waktu reguler. Sebenarnya ini adalah salah satu bentuk sikap keegoisan kaum pria. Pasalnya, midnight attack belum tentu memberikan kepuasaan terhadap kedua belah pihak.

Jika ingin membangun hubungan cinta yang baik, suami harus mampu membangun komunikasi yang efektif. Artinya, suami tak sungkan bertanya kepada isteri, waktu bercinta yang disukainya. Perlu diketahui, tidak semua isteri senang dengan pilihan waktu bercinta suami. Oleh karena itu, ketahuilah waktu bercinta yang disenangi isteri. Bila isteri senang bercinta di pagi hari, bercintalah di pagi hari karena pada saat itu isteri mungkin akan mudah mengalami orgasme.

Harjono menjelaskan, wanita pekerja sudah memiliki ritme hidup yang jelas. Pukul 22.00 WIB tidur malam, 04.00 WIB bangun tidur, mandi dan sarapan, pukul 06.00 WIB berangkat kerja. Seandainya berhubungan seksual puku1 02.00 WIB, maka waktu istirahat dan kualitas tidur mereka akan menurun secara otomatis, stamina pun juga menurun. Hal ini bisa berdampak negatif pada psikologis istri. Seks bukan lagi menjadi kebutuhan biologis, melainkan hanya sebagai kewajiban semata.

Bagi perempuan modern, mereka akan menolak hubungan seks seperti ini, karena mereka tidak akan mendapat kenikmatan dan ritme hidup menjadi tidak teratur.

Midnight attack juga bisa menimbulkan konflik yang berdampak buruk pada keharmonisan rumahtangga. Untuk mengurangi beban, tersebut, maka isteri harus berani. Jika tidak diungkapkan, akan menambah beban psikologis.

Biasanya, fenomena midnight attack terjadi di pasangan muda, jarang sekali ditemui di pasangan yang umurnya lama. "Untuk pasangan yang sudah lama, biasanya mereka cenderung memilih situasi. Karena umumnya, wanita yang cukup berumur berani menolak. Sedangkan wanita muda sungkan menolak, takut suaminya marah atau selingkuh," jelasnya.

Ada beberapa teknik untuk menjauhkan keharmonisan keluarga dari konflik. Salah satunya adalah dengan membangun komunikasi yang efektif. Jangan sungkan untuk bertanya pada isteri apakah ia menyukai midnight attack atau tidak. Jangan tabu membicarakan seks dengan pasangan. Sesibuk apapun Anda, sempatkanlah membahas kehidupan ranjang anda dengan sang isteri. Seks yang dibentuk dengan keinginan berdua tentunya tidak akan menambah rasa lelah setelah seharian bekerja.

Motivasi orang bercinta memang berbeda-beda. Ada yang termotivasi karena ingin punya anak, maka kebutuhan biologis semata hanya kewajiban. Orang berhubungan seks karena ingin punya anak, biasanya tidak memikirkan kenikmatan.

Bercinta dengan pasangan tak semudah membalik telapak tangan. Berhubungan seks membutuhkan persiapan matang. Di sisi wanita, pembentukan birahi tak semudah kaum pria.

Umumnya wanita lebih mudah terangsang ketimbangpria. Hal ini bersifat relatif. Tiap wanita memiliki tipe karakter berbeda-beda.

Teks: Iwan Suci Jatmiko

Sumber: Male Emporium

No comments: